REPUBLIKA.CO.ID, NASHVILLE -- Sebuah mobil RV meledak di Nashville, Amerika Serikat, pada Jumat (25/12). Polisi menyatakan, ledakan itu dilakukan dengan sengaja sebab kendaran tersebut telah berada di Second Avenue sejak tengah malam.
Polisi merilis foto RV pada Jumat sore dan menyatakan kendaraan diparkir di luar gedung transmisi AT&T. Masih belum jelas apakah seseorang ada di dalamnya ketika meledak.
Pihak berwenang mengatakan ledakan itu terjadi sekitar pukul 06:30 di luar 166 Second Avenue North, di bentangan pusat kota dengan Hard Rock Cafe, Hooters, Redneck Riviera Barbecue, dan Honky Tonk Bus Tours. Wilayah ini adalah area turis yang datang ke Nashville sering berkumpul. Namun pada saat Nata kali ini kondisi sangat sepi.
Dalam konferensi pers, pejabat polisi mengatakan, tidak ada indikasi korban jiwa, tetapi kemungkinan jaringan manusia telah ditemukan di tengah puing-puing. Saluran gas di daerah tersebut ditutup dan AT&T mengalami pemadaman, yang memaksa Administrasi Penerbangan Federal untuk sementara waktu menghentikan penerbangan dari Bandara Internasional Nashville.
Seperti dikutip dari New York Times, sebelum ledakan terjadi, petugas polisi Nashville mendapatkan panggilan tembak-menembak di Second Avenue. Alih-alih tembakan, mereka menemukan sebuah RV, membunyikan pesan yang aneh dan mengganggu dalam sebuah pengeras suara di dalam mobil, menyatakan ada bom dan akan meledak dalam 15 menit.
Saat RV benar-benar meledak, membuat gumpalan asap mengepul di atas kota, meniup jendela di toko-toko dan kantor selama beberapa blok. Kondisi ini menyebabkan tiga orang dirawat di rumah sakit. "Seluruh lingkungan berguncang," kata Lily Hansen, yang sedang duduk di sofa di apartemen lantai dua di gedung loteng beberapa blok jauhnya.