Sabtu 26 Dec 2020 14:52 WIB

Korsel Waspadai Demam Babi Afrika

Ada peningkatan jumlah infeksi di antara babi hutan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Demam babi Afrika menjangkit babi ternak.
Foto: Pixabay
Demam babi Afrika menjangkit babi ternak.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap demam babi Afrika (ASF). Hal ini menyusul peningkatan jumlah infeksi di antara babi hutan, yang berpotensi menyebar ke peternakan babi.

Sejak Oktober tahun lalu, Korsel telah mengidentifikasi 883 kasus ASF dari babi hutan di daerah perbatasan dari data Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan. Otoritas Korsel sebelumnya memasang pagar di daerah perbatasan untuk mencegah babi hutan mencapai peternakan babi.

Tetapi jejak penyakit ditemukan dari luar daerah berpagar di Inje, 165 kilometer timur Seoul. Pemerintah Korsel mengatakan juga akan mengirim 35 petugas ke Inje untuk mencari sisa-sisa babi hutan.

"Kami meminta peternakan babi untuk mengikuti pedoman pencegahan secara menyeluruh, termasuk menerapkan kapur di sekitar lumbung," kata Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korsel dilansir dari kantor berita Bernama pada Sabtu (27/12).

Korsel telah menderita serangkaian wabah ASF pada babi domestik tahun lalu, yang melanda 14 peternakan. Setelah jeda kasus selama sekitar satu tahun, Korsel melaporkan dua kasus ASF terkait peternakan pada Oktober tahun ini, meskipun tidak ada kasus tambahan yang ditemukan setelahnya.

Diketahui, ASF tidak mempengaruhi manusia tetapi mematikan bagi babi. Saat ini belum ada vaksin atau obat untuk penyakit tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement