REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Doa menjadi hal penting bagi musisi Mohammad Istiqamah Djamad alias Pusakata. Menurut pria yang biasa disapa Is itu, doa adalah harapan yang berisi keinginan manusia untuk mencari ketenangan hidup.
Is menuangkan kesyahduan itu dalam lagu "Doa Pagi Ini" yang telah rilis pada 20 Desember 2020. Single tersebut menjadi lagu pertama yang akan termuat dalam album kedua Pusakata, Mesin Waktu 2020.
Tembang tersebut memuat tiga elemen penting. Unsur pertama adalah doa yang selalu dipanjatkan manusia. Tujuan akhirnya adalah ketenangan hidup, yang disebut Is sebagai pencapaian tertinggi dari perjuangan mencari bahagia.
Demikian pula rumah, tempat penuh energi baik dan doa baik, juga tempat beristirahat. Namun kadang manusia lupa bersyukur sehingga meninggalkan segala kebaikan dan kebersahajaan itu demi mengejar mimpi yang justru menjauhkan.
Sepatu, gambaran kecil dari mimpi seorang anak. Masih banyak anak di pedalaman Indonesia yang bermimpi memakai sepatu bagus ke sekolah. Tidak sedikit dari mereka menempuh jarak jauh dengan alas kaki sederhana atau tanpa alas laki sama sekali.
"Tiga unsur itu yang kuceritakan dengan rasa syukur yang mendalam, karena pernah dan masih memiliki kesempatan melewati momen dan tempat-tempat itu hingga kini," ungkap Is melalui pernyataan resminya.
Is menciptakan lagu sekaligus menulis liriknya. Dia merekam tembang di sebuah kamar hotel saat sedang dalam perjalanan serta di Rucs Record, Makassar. Mastering dilakukan oleh Sage Audio Nashville Amerika Serikat.
Setelah "Doa Pagi Ini", lagu-lagu lain dalam album Mesin Waktu 2020 bakal dirilis berkala setiap bulan. Album kedua tersebut melanjutkan debut album Pusakata, yakni Dua Buku yang sebelumnya hadir pada 30 Juli 2019."Semoga karya ini menjadi doa yang manis dan penuh berkah bagi kalian yang tetap sabar dan setia mendengarkan karya-karyaku. Bersyukurlah, berbahagialah. Untukmu kupersembahkan pembukaan rangkuman perjalanan dalam Mesin Waktu 2020," ucap Is.