Sabtu 26 Dec 2020 17:54 WIB

Maaf Benjamin & Israel, Indonesia Masih Cinta Palestina (4)

Israel ingin hubungan diplomatik dengan Indonesia, tapi Muhammadiyah tegas menolak.

Rep: Kamran Dikarma/Teguh Firmansyah/ Red: Elba Damhuri
Umat Muslim berkumpul untuk salat Jumat, di samping Masjid Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa di kota tua Yerusalem, Jumat, 6 November 2020. Pimpinan Palestina mengecam keputusan Uni Emirat Arab untuk menjalin hubungan dengan Israel sebagai sebuah
Foto: Asociater Press
Umat Muslim berkumpul untuk salat Jumat, di samping Masjid Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa di kota tua Yerusalem, Jumat, 6 November 2020. Pimpinan Palestina mengecam keputusan Uni Emirat Arab untuk menjalin hubungan dengan Israel sebagai sebuah

REPUBLIKA.CO.ID --- Israel berharap memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Banyak keuntungan dari Israel jika Indonesia bersedia menormalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel.

Keuntungan terbesar tentu dari sisi politik kawasan di mana Israel akan mendapat pengakuan penting dari negeri dengan mayoritas Muslim.

Tapi, jalan Israel jelas tidak mudah. Benteng perlawanan dan penolakan atas normalisasi ini terlalu kuat dan banyak di Indonesia.

Ada Muhammadiyah. Secara tegas, Muhammadiyah mendukung Palestina merdeka dan ibu kota Yerusalem untuk Palestina.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad berharap Indonesia tidak terayu dengan iming-iming investasi miliaran dolar dari Amerika Serikat (AS) dengan syarat normalisasi hubungan dengan Israel. Sebab, kata dia,  Indonesia harus tetap berpegang teguh dengan konstitusi. 

"Jangan sampai dikorbankan. Berapa triliun? Tidak besar juga. Jangan sampai terimingi, ini menyangkut konstitusi. Jadi  saya setuju dengan apa yang dideklarasikan oleh MUI untuk tetap kita berpegang teguh pada konstitusi," kata Dadang, Jumat (25/12).

Dia mendukung penuh sejumlah rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang terutang dalam Tausiyah Akhir Tahun MUI 2020. 

Terlebih poin pertama berkaitan dengan sikap Indonesia terhadap isu normalisasi hubungan dengan Israel.

BACA JUGA: Maaf Benjamin & Israel, Indonesia Masih Cinta Palestina (1)

 

sumber : Aljazeera/Reuters/Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement