REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun depan harga daging di Asutralia diprediksi akan naik. Harga daging di Australia telah mencapai titik tertingginya di tahun 2020, dengan indikator utamanya mencapai harga 8, dolar atau lebih dari Rp80.000 per kilogram. Harga ini menjadi yang termahal di dunia.
Menurut platform perdagangan daging online, AuctionsPlus, harga daging di Australia berpotensi naik lagi. Nama AuctionPlus terdengar di tengah pandemi COVID-19, setelah banyak produser yang berlomba-lomba untuk mengisi kembali stok hewan ternak mereka setelah sempat sepi akibat musim kekeringan.
Apa yang menyebabkan harga daging Australia naik? Dikabarkan ABC, jumlah permintaan daging di Australia telah memecahkan rekor baru untuk Eastern Young Cattle Indicator, atau indikator harga hewan ternak di Australia. Ellen Simpson dari AuctionPlus merasa harga ini bisa semakin meningkat tahun depan.
"Harga 10 dolar (lebih dari Rp 100.000 per kilogram) sudah disebut-sebut," katanya.
Dia mengatakan tidak biasanya harga daging di Australia lebih tinggi dari yang di Amerika Serikat. "Sayangnya kami mencuri sebutan daging sapi termahal di dunia," katanya.
Dia juga mengatakan adanya kemungkinan harga daging jatuh secara signifikan. "Kami memproyeksikan adanya penurunan hingga 30 persen di pertengahan tahun depan."
Alister Bennett dari bidang keuangan agrikultur di Australia dan Selandia Baru berpendapat harga ini dapat terus naik. Dia mengatakan kenaikan harga ini dipicu konsumsi yang meningkat. Konsumsi meningkat baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Konsumsi sedang kuat, pasar ekspor juga kuat, sehingga mungkin tahun depan harganya bisa jadi 10 dolar per kilogram, siapa tahu?" ujarnya.
Agen peternakan Australia Selatan, Darren Maney mengatakan telah menyaksikan banyak ternak sapi yang dikirim ke bagian utara New South Wales. "Paling tidak produsen tidak akan mendapat penghasilan lebih rendah dari yang mereka dapatkan di bulan Desember ini," katanya.
Kenaikan harga ini merupakan berita yang tak bagus untuk pembeli. Jika sebuah kambing muda dihargai sebesar 10 dolar atau lebih dari Rp 100.000 per kilogram di tempat penjualan, harganya bahkan akan menjadi lebih mahal di tempat pemotongan daging. Di tingkat konsumen tentu akan lebih mahal lagi.
Ritchies IGA, yang membawahi kebanyakan supermarket di Victoria, sudah melihat tren peningkatan ini.
sumber: https://www.abc.net.au/indonesian/2020-12-24/harga-daging-di-australia-jadi-yang-termahal-di-dunia/13013120