Sabtu 26 Dec 2020 19:50 WIB

KKI Warsi: Hutan Sumbar Berkurang 31 Ribu Ha Sejak 2017

Tutupan hutan Sumbar tinggal 1,8 juta hektare atau 44 persen dari luas wilayah.

Hutan di lereng Gunung Talang yang terletak di Solok, Sumatra Barat. Konflik satwa dengan manusia juga meningkat seiring dengan berkurangnya luasan hutan alam di Sumatra Barat.
Foto: BPBD Sumbar
Hutan di lereng Gunung Talang yang terletak di Solok, Sumatra Barat. Konflik satwa dengan manusia juga meningkat seiring dengan berkurangnya luasan hutan alam di Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tutupan hutan alam Sumatra Barat berkurang 31 ribu hektare sejak 2017. Hal itu terpantau dari analisis Citra Satelit Lansat TM 8 yang dilakukan oleh tim Geographic Information System Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi pada 2020.

"Tutupan hutan Sumbar tinggal 1,8 juta hektare atau 44 persen dari luas wilayah," kata Direktur KKI Warsi, Rudi Syaf di Padang.

Baca Juga

Pengurangan tutupan hutan paling banyak terjadi di Kabupaten Mentawai sebanyak tujuh ribu hektare. Posisi berikutnya, Dharmasraya lima ribu hektare dan Solok Selatan empat ribu hektare.

Rudi mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan tutupan hutanm alam itu berkurang. Di antaranya adanya izin baru untuk perusahaan logging, upaya pembukaan lahan baru untuk perladangan, tambang emas ilegal, dan kebakaran hutan.

"Analisis kami, tambang emas ilegal sudah masuk ke dalam kawasan hutan. Terdapat empat ribu hektare kawasan sempadan sungai yang sebagiannya berada dalam kawasan hutan dirusak oleh penambangan emas ilegal ini," kata Rudi.

Kehilangan tutupan hutan itu telah menyebabkan beragam bencana dan konflik yang tak kunjung usai. Dalam catatan Warsi tahun ini, tercatat enam kali galodo yang menyebabkan empat orang tewas, tiga orang luka dan 18 rumah rusak.

Selain itu, juga tercatat banjir yang kerap menyinggahi hampir semua kabupaten kota di Sumatra Barat. Pihaknya juga mencatat kasus konflik satwa dengan manusia yang cukup tinggi.

"Sedikitnya lima ekor harimau berkonflik di beberapa tempat dan tiga ekor harimau sudah ditangkap oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam," kata Rudi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement