REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wisnu, pria berusia 34 tahun lahir di keluarga yang berbeda agama. Ibunya seorang Muslimah, sedangkan ayahnya penganut Hindu. Perjalanannya menemukan hidaya Islam pun cukup berliku.
Sejak kecil, pemilik nama lengkap I Gede Nyoman Wisnu Satyadharma ini diajarkan dua agama dari kedua orang tuanya. Kebiasaan ini berlangsung hingga kelas lima SD. Wisnu lahir dan besar di Bandung, ayahnya hanya setiap pekan datang.
Sejak kelas lima SD inilah, ayahnya memutuskan agar anak-anaknya hanya mempelajari agama sang ayah saja dan berhenti belajar tentang Islam.
Wisnu kemudian memeluk hindu hingga SMA. Namun hal itu hanya untuk memenuhi apa yang diperintahkan orang tuanya.
"Saya tidak yakin dengan agama itu, sehingga saya sejak SMA tidak beribadah agama apapun meski KTP saya masih Hindu,"ujar dia kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.
Hingga suatu hari, dia memutuskan kembali mempelajari Islam bersama temannya, sesama penganut Hindu. Namun Wisnu terhalang karena ketakutannya sendiri terutama khawatir akan berkonflik dengan sang ayah.
Akhirnya hanya temannya yang memutuskan mualaf pada saat itu, sedangkan Wisnu masih menunda dan memutuskan untuk tidak beragama.
"Ada rasa takut mengutarakan pendapat untuk memeluk Islam, sehingga saya mengurungkan niat saya," jelas dia.