Ahad 27 Dec 2020 08:29 WIB

Pelni Alihkan Rute Perjalanan KM Lawit

Pelni membuka pelayaran menuju Padang, Gunung Sitoli, dan Sibolga.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Penumpang berjalan menuju kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (ilustrasi). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengalihkan rute KM Lawit selama peak season libur Natal dan Tahun Baru.
Foto: Prayogi/Republika
Penumpang berjalan menuju kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (ilustrasi). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengalihkan rute KM Lawit selama peak season libur Natal dan Tahun Baru.

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mengalihkan rute perjalanan KM Lawit pada masa //peak season Natal dan Tahun Baru 2020/2021.

Baca Juga

Kepala Kesekretariatan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan, hal tersebut dilakukan karena selama periode tersebut Pelni membuka pelayaran menuju Padang, Gunung Sitoli, dan Sibolga yang dilayani KM Lawit.

"Untuk memaksimalkan pelayanan pelni pada masa Natal dan Tahun Baru 2020/2021, KM Lawit akan dialihkan rute pelayarannya untuk melayani masyarakat yang berada di wilayah Sumatra Barat dan Sumatra Utara di pesisir selatan Sumatra," kata Yahya dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (27/12).

Untuk periode Natal dan Tahun Baru 2020/2021, dia menuturkan, KM Lawit memiliki rute operasional Tanjung Priok - Pontianak - Tanjung Priok - Padang - Gunung Sitoli - Sibolga - Padang - Tanjung Priok - Pontianak - Semarang - Pontianak - Tanjung Priok. Dia mengatakan, KM Lawit dijadwalkan akan berlayar pada hari ini, Ahad (27/12).  

"Pelayaran menuju Padang akan berlangsung selama tiga hari. KM Lawit dijadwalkan akan tiba pada 3 Januari 2021," kata Yahya.

Saat ini, Pelni mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas. Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP di mana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.

Pelni juga mengoperasikan sebanyak 20 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, Pelni mengoperasikan empat kapal barang, delapan kapal tol laut, dan satu kapal khusus ternak.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement