Ahad 27 Dec 2020 09:37 WIB

Larangan Terbang Maskapai ke Pontianak Dinilai Salah Alamat

Sanksi tersebut harusnya diarahkan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kemenkes.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo menilai sanksi Pemerintah Daerah Kalimantan Barat yang melarang Air Asia dan Batik Air terbang ke Pontianak salah alamat. Gatot menegaskan, seharusnya sanksi tersebut diarahkan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes).

“KKP Kemenkes yang punya wewenang pemeriksaan surat kesehatan penumpang, bukan ke Kementerian Perhubungan apalagi maskapai dan bandara asal karena wewenangnya memang tidak ada,” kata Gatot, Ahad (27/12).

Baca Juga

Dia menuturkan, jika maskapai harus memeriksa kesehatan penumpang akan menambah waktu dan biaya. Pada akhirnya, biaya tersebut nantinya justru akan dibebankan kepada penumpang.

Seharusnya, kata Gatot, dalam kasus tersebut otoritas bandara yang wilayahnya meliputi Kalimantan Barat segera bertindak. “Menghubungi dan memberi penjelasan ke gubernur dan jajarannya. Otban itu perpanjangan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub di wilayah, jadi seharusnya selesai di tingkat dia tidak perlu langsung ke pusat,” ungkap Gatot.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement