Ahad 27 Dec 2020 13:34 WIB

Palestina Minta PBB Hentikan Serangan Pemukim Israel

Kekerasan terhadap warga Palestina oleh pemukim Israel meningkat tajam

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pemukiman Yahudi Israel di Tepi Barat
Foto: REUTERS
Pemukiman Yahudi Israel di Tepi Barat

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Otoritas Palestina meminta Dewan Keamanan PBB menghentikan penyerangan yang pemukim Israel terhadap masyarakat Palestina sesuai dengan Resolusi 2334. Dalam pernyataannya, Otoritas Palestina mengatakan beberapa pekan terakhir kekerasan terhadap masyarakat Palestina meningkat tajam.

"Tidak hanya untuk meneror masyarakat Palestina yang tak berdaya di Tepi Barat, tapi juga bertujuan untuk mencuri lebih banyak tanah orang Palestina yang menguntungkan pemukiman kolonial Israel," kata Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Otoritas Palestina dalam pernyataan mereka seperti dikutip Middle East Monitor, Ahad (27/12).

Baca Juga

"Serangan yang dilakukan pemukim Israel terhadap orang Palestina dan properti pribadi mereka fokus di daerah selatan, timur dan barat kota Nablus, sebelah utara Tepi Barat," kata kementerian.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Otoritas Palestina juga mengkonfirmasi kekerasan pemukim atau organisasi pemukim Israel mengincar daerah tersebut untuk memperluas blok Israel. "Yang akan mencegah kemungkinan terciptanya negara Palestina di dekat sana," kata mereka.

"Serangan yang dilakukan pemukim termasuk dalam kerangka tujuan tersebut dan memberlakukan aneksasi perlahan-lahan dan efektif di semua area yang diklasifikasi sebagai Area C dan akhirnya membuat daerah itu menjadi milik Israel," kata kementerian menambahkan.

Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina menuduh pemerintah Israel dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertanggung jawab atas meningkatnya kekerasan pemukim Israel itu. Menurut mereka, kekerasan akan mencegah solusi dua negara yang damai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement