REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontras menegaskan jika penembakan oleh anggota polisi yang berujung kematian kepada enam Laskar FPI, melanggar HAM, pelemahan terhadap hukum, dan mencelakai yang namanya praduga tidak bersalah. Penembakan itu sebagai bentuk penghinaan terhadap proses hukum.
Selain kabar dari Laskar FPI, dua berita dari Israel menduduki posisi teratas dalam daftar berita terpopuler Republika.co.id, Sabtu (26/12). Berita pertama tentang tentara Israel yang dihabisi Mossad karena berkhianat. Kedua kabar penyerangan tentara Israel terhadap makam sahabat Nabi di Yerusalem.
Berikut top 5 news Republika.co.id, Sabtu, 26 Januari 2020.
1. Berkhianat, Tentara Israel Dihabisi Mossad, Jasadnya Dibuang
Pada awal bulan Desember 1954 sebuah pesawat kargo melintas di atas Laut Mediterania Timur. Saat pilot yakin tidak ada kapal yang berlayar di perairan itu, salah satu pintu pesawat terbuka dan sebuah benda berukuran besar dibuang ke laut. Sebuah mayat.
Dalam buku Mossad, the Greatest Missions of the Israeli Secret Service, Michael Bar-Zohar dan Nissim Mishal menulis satu jam kemudian pesawat itu mendarat di Israel. Operasi yang disamarkan sebagai Operation Engineer, itu menjadi operasi rahasia selama lima puluh tahun.
Pada 1949 tiga orang kakak beradik dari keluarga Yahudi tiba di Haifa. Kakak yang tertua, Alexander Israel baru saja lulus dari sekolah teknik di Sofia. Ia mendaftar ke Angkatan Bersenjata Israel, mendapat pangkat kapten dan ditempatkan di Angkatan Laut.
Kapten Israel seorang laki-laki muda tampan dan memesona. Ia dihormati atasannya dan ditempatkan di sebuah pusat penelitian pengembangan senjata baru dan perangkat perang elektronik yang sangat rahasia.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Mufti Mesir Kecam Serangan Israel ke Makam Sahabat Nabi
KAIRO -- Mufti Mesir, Shawki Allam mengutuk keras agresi dan pelanggaran Israel di wilayah Palestina yang diduduki. Dia menyoroti serangan terbaru terhadap kuburan sahabat Nabi Muhammad serta para martir Arab dan Muslim di Yerusalem.
Dalam pernyataan resminya, Allam mengimbau masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab penuh dan menghentikan serangan Israel terhadap tanah dan situs suci Palestina. Dia meminta menjunjung tinggi prinsip-prinsip hukum internasional, legitimasi dan keputusan internasional, serta prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Sekretaris jenderal Fatwa Authorities Worldwide, memperingatkan kelanjutan dari rencana pendudukan Israel untuk Yudaisasi kota Yerusalem Timur, merusak fasilitas dan menghapus identitas aslinya. Dia menggambarkan tindakan Israel sebagai pelanggaran berat terhadap kesucian orang telah wafat.
Allam menggarisbawahi bahwa pekerjaan penggalian yang dilakukan di bawah Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya di Yerusalem merupakan ancaman serius bagi masjid tersebut.
Baca berita selengkapnya di sini.