Ahad 27 Dec 2020 16:49 WIB

Pemuda Persis Gelar Madrasah Peradaban

Kegiatan merupakan acara penyerta dari rangkaian Launching Musda ke X Pemuda Persis

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemuda Persis Gelar Madrasah Peradaban. Ilustrasi sejarah Kota Bandung,
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pemuda Persis Gelar Madrasah Peradaban. Ilustrasi sejarah Kota Bandung,

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Organisasi Pemuda Persatuan Islam (Pemuda Persis) Kota Bandung menggelar Launching Musyawarah Daerah (Musda) ke X pada Ahad (27/12).

Pemuda Persis Kota Bandung juga menggelar kegiatan 'Madrasah Peradaban' yang menghadirkan sejarawan Universitas Indonesia, Dr Tiar Anwar Bachtiar dengan pemaparan materi tentang 'Sejarah Kota Bandung Sebagai Kota Intelektual dan Pergerakan'.

Kegiatan tersebut merupakan acara penyerta dari rangkaian Launching Musyawarah Daerah (Musda) ke X yang digelar di Balai Kota Bandung, pada Ahad (27/12).

Menurut Ketua Pemuda Persis Kota Bandung, Muhamad Edwin Khadafi, dalam kegiatan tersebut juga turut menghadirkan dua kader senior Pemuda Persis Kota Bandung yaitu ustadz Eka Permana Habibillah yang saat ini diamanahi sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Persis dan Ustadz Agus Priatna yang juga diamanahi sebagai Ketua PW Pemuda Persis Jawa Barat sebagai pemateri yang memaparkan tentang 'Perjalanan Pemuda Persis Kota Bandung Pada Masanya'. 

"Sebagai organisasi yang identik dengan semangat pembaharuan, Pemuda Persis Kota Bandung bergerak untuk membangun generasi muda islam Kota Bandung agar menjadi generasi yang dapat memahami," ujar Edwin.

Edwin mengatakan, pihaknya mengamalkan dan mendakwahkan islam seutuhnya sesuai dengan tuntunan Quran dan Sunnah.

Pemuda Persis melaunching Musda yang digelar di Balai Kota Bandung ini bertujuan untuk membangun spirit musyawarah daerah sebagai agenda besar Pemuda Persis Kota Bandung dalam merangkai estafeta perjuangan membangun generasi muda di Kota Bandung.

Pelaksanaan Musyawarah Daerah ke X ini, nantinya akan tetap dilaksanakan pada Ahad (14/2). Meski kemungkinan besar, kata dia, pihaknya memprediksi pada awal tahun 2021 ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

"Tentunya kami akan turut memperhatikan dan melaksanakan pola AKB yang didalamnya ada pemberlakuan protokol kesehatan secara ketat demi kemashlahatan bersama," kata Edwin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement