REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT KAI Daop 7 Madiun telah melayani 79.665 orang selama liburan Natal 2020. Jumlah tersebut terdiri atas 35.988 pelanggan berangkat dan 43.677 pelanggan datang di wilayah Daop 7 Madiun.
Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko mengatakan, 79.665 orang merupakan penumpang yang tercatat mulai 18 sampai 25 Desember 2020. Mereka berangkat dan datang di berbagai stasiun wilayah Daop 7 Madiun.
"Tentunya mereka yang telah berangkat sudah dinyatakan sehat bebas Covid -19," kata Ixfan saat dikonfirmasi Republika, Ahad (27/12).
Sebelum berangkat, para penumpang KA diwajibkan memiliki surat rapid test antigen dengan hasil negatif. Mereka juga harus memiliki suhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat celcius. Lalu mematuhi protokol kesehatan 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Pada saat di dalam kereta, PT KAI juga mengukur suhu penumpang setiap tiga jam sekali. Para penumpang juga diwajibkan memakai pelindung wajah dan baju lengan panjang. Selain itu, KAI juga membatasi jumlah penumpang yakni 70 persen dari kapasitas tempat duduk yang ada.
PT KAI Daop 7 Madiun memberikan fasilitas tambahan rapid test antigen di stasiun dengan harga Rp 105.000. Selain di Stasiun Madiun, layanan ini juga dapat ditemukan di Stasiun Jombang, Kertosono, dan Kediri. Sebanyak 1.435 orang telah berangkat dan memanfaatkan layanan tes tersebut di stasiun wilayah KAI Daop 7 Madiun.
Hasil rapid test antigen berlaku selama 3x24 jam. PT KAI Daop 7 Madiun mengimbau penumpang untuk melakukan tes tersebut satu hari sebelum keberangkatan. Upaya ini ditunjukkan agar penumpang tidak sampai tertinggal KA yang akan dinaiki.
Jika terdapat penumpang yang dinyatakan reaktif saat rapid test antigen di stasiun, maka yang bersangkutan akan diarahkan ke ruang isolasi. Kemudian diberikan arahan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit.
"Selanjutnya dilakukan koordinasi dengan dinas tekait atau satgas daerah untuk dilakukan pendataan dan penanganan lebih lanjut guna memutus penyebaran Covid-19," kata dia menambahkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika