Ahad 27 Dec 2020 18:07 WIB

Saat Rasulullah SAW Larang Sahabat Saling Tuduh Munafik

Rasulullah SAW melarang para sahabat menuduk munafik Muslim

Rasulullah SAW melarang para sahabat menuduk munafik Muslim. Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Rasulullah SAW melarang para sahabat menuduk munafik Muslim. Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, Seringkali, kita mendapati, sesama Muslim, saling menuduh munafik. Bolehkah demikian dilakukan Muslim kepada saudaranya Muslim?

Direktur Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, menjelaskan tanda orang Munafik adalah jika berjanji maka dia tidak menepati, jika berbicara maka dia berbohong dan jika diberi kepercayaan maka dia mengkhianati. HR Bukhari)

Baca Juga

“Namun bukan berarti boleh seenaknya saja menuduh orang lain Munafik,” kata dia, dalam keterangannya, Ahad (27/12). Dia menyebutkan larangan ini disampaikan sendiri oleh Baginda Nab Muhammad SAW: 

ﻓﻘﺎﻝ ﻗﺎﺋﻞ ﻣﻨﻬﻢ: ﺃﻳﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ اﻟﺪﺧﻴﺸﻦ ؟ ﻓﻘﺎﻝ ﺑﻌﻀﻬﻢ: ﺫﻟﻚ ﻣﻨﺎﻓﻖ ﻻ ﻳﺤﺐ اﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ، ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: " ﻻ ﺗﻘﻞ ﺫﻟﻚ، ﺃﻻ ﺗﺮاﻩ ﻗﺪ ﻗﺎﻝ: ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ اﻟﻠﻪ، ﻳﺮﻳﺪ ﺑﺬﻟﻚ ﻭﺟﻪ اﻟﻠﻪ " ﻗﺎﻝ: اﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺃﻋﻠﻢ

“Di antara mereka ada yang bertanya: "Dimana Malik bin Dukhaisyin?" Yang lain menjawab: "Dia Munafik. Dia tidak cinta Allah dan Rasul-Nya". Nabi bersabda: "Jangan berkata begitu. Tidakkah kau lihat dia telah mengucapkan Tiada Tuhan selain Allah dengan mengharap ridha Allah? “

Rupanya sahabat ini masih membantah dan 'berani' mengajukan pembelaan diri di depan Nabi:

ﻗﺎﻝ: ﻓﺈﻧﺎ ﻧﺮﻯ ﻭﺟﻬﻪ ﻭﻧﺼﻴﺤﺘﻪ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ، ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: " ﻓﺈﻥ اﻟﻠﻪ ﻗﺪ ﺣﺮﻡ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺎﺭ ﻣﻦ ﻗﺎﻝ: ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ اﻟﻠﻪ، ﻳﺒﺘﻐﻲ ﺑﺬﻟﻚ ﻭﺟﻪ اﻟﻠﻪ " 

Dia berkata: "Kami melihat wajahnya dan ketulusannya kepada orang-orang Munafikin". Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Sungguh Allah mengharamkan kepada neraka bagi siapapun yang mengucapkan Tiada Tuhan selain Allah, seraya mengharap ridha Allah." (HR Bukhari)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement