Ahad 27 Dec 2020 19:21 WIB

Kepala BPH Migas: Jadikan PDS Model Baru Pelayanan Pertamina

PDS bisa menjadi konsep baru Pertamina yakni SPBU Virtual berbasis IT

 Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa didalam tanggungjawabnya sebagai Koordinator Satgas Nataru 2020 Kementerian ESDM bidang BBM mendukung ide Pertamina Delivery Service (PDS).
Foto: BPH Migas
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa didalam tanggungjawabnya sebagai Koordinator Satgas Nataru 2020 Kementerian ESDM bidang BBM mendukung ide Pertamina Delivery Service (PDS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa didalam tanggungjawabnya sebagai Koordinator Satgas Nataru 2020 Kementerian ESDM bidang BBM mendukung ide Pertamina Delivery Service (PDS). Bukan hanya menjadi model baru pelayanan selama satgas tetapi bisa diwujudkan sebagai konsep bisnis baru Pertamina dalam melayani BBM Masyarakat sebagai “SPBU Virtual” berbasis IT.

"Kedepan masyarakat tidak perlu antrean panjang dan capek-capek datang ke SPBU untuk membeli BBM. cukup dengan telpon, atau pesan online dengan kode tertentu atau sms, BBM bisa diantar ke rumah atau tempat yang diinginkan" jelas Ifan, sapaan M Fanshurullah Asa dalam siaran persnya, Ahad (27/12).

Baca Juga

Lebih lanjut ifan menambahkan bahwa Pertamina Delivery Service (PDS) ini juga bagian dari peningkatan pelayanan masyarakat dalam menjamin ketersediaan BBM di seluruh NKRI.

Kepala BPH Migas mengimbau agar PDS ini diperbanyak di penyalur atau SPBU seluruh Indonesia dengan catatan harus menjaga safety, ekstra hati-hati karena menyangkut bahan bakar. "Jadi mulai motoris, tangki dan operator yang membawa hingga pengisian BBM di kendaraan konsumen baik di rumah atau lokasi yang ditentukan harus sesuai SOP dengan mengutamakan keselamatan kerja," tegas Ifan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement