Senin 28 Dec 2020 01:31 WIB

Swedia Laporkan Kasus Pertama Infeksi Varian Baru Covid-19

Swedia telah membatasi perjalanan dari Inggris, negara awal varian baru Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Orang-orang yang berjalan-jalan dalam cuaca dingin tapi cerah melewati tanda yang meminta untuk menjaga jarak sosial, di tengah penyebaran pandemi penyakit coronavirus (COVID-19) yang terus menerus, di Stockholm, Swedia, 20 November 2020.
Foto: EPA-EFE/Fredrik Sandberg SWEDEN OUT
Orang-orang yang berjalan-jalan dalam cuaca dingin tapi cerah melewati tanda yang meminta untuk menjaga jarak sosial, di tengah penyebaran pandemi penyakit coronavirus (COVID-19) yang terus menerus, di Stockholm, Swedia, 20 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Varian baru SARS-CoV-2 terdeteksi di Swedia, Sabtu (26/12) waktu setempat. Infeksi varian baru itu terdeteksi setelah seorang wisatawan dari Inggris jatuh sakit dan dinyatakan positif Covid-19.

Pejabat Badan Kesehatan Swedia, Sara Byfors mengatakan, bahwa wisatawan yang positif Covid-19 tersebut telah diisolasi. Menurutnya, sejauh ini tidak ada kasus positif Covid-19 lebih lanjut yang terdeteksi.

Baca Juga

Seorang dokter pengendalian infeksi regional, Signe Makitalo mengatakan, wisatawan tak dikenal itu tinggal di Sormland, selatan Stockholm. "Orang yang dites positif terkena virus melakukan perjalanan ke Sormland dari Inggris Raya untuk berkunjung selama Natal," kata Makitalo.

Dia mengatakan bahwa risiko penularan lebih lanjut dari kasus tersebut dianggap sangat terbatas, meskipun varian baru dianggap lebih dapat ditularkan daripada Covid-19 yang tengah beredar saat ini.

Swedia memberlakukan pembatasan perjalanan awal bulan ini pada penumpang dari Inggris di tengah kekhawatiran atas varian baru Covid-19 tersebut. Tindakan serupa telah diambil oleh beberapa negara lain di Uni Eropa dan di seluruh dunia.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa varian baru dari SARS-CoV-2 itu tampaknya telah menyebar dengan cepat di Inggris. Varian tersebut pertama kali terdeteksi di Inggris pada September.

Sementara pada November, strain baru SARS-CoV-2 itu dianggap bertanggung jawab atas sekitar seperempat kasus Covid-19 terbaru di London, dan pada pertengahan Desember terkait atas hampir dua per tiga kasus. Varian serupa ditemukan di Afrika Selatan dan saat ini menyumbang 80 hingga 90 persen kasus baru di wilayah negara itu. Sejauh ini, varian tersebut tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah atau mematikan dibandingkan varian lainnya, tetapi lebih menular.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement