REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Bank of Israel memperkirakan, biaya tiap pekan untuk karantina wilayah (lockdown) akibat Covid-19 mencapai 776 juta per pekan. Lockdown ketiga secara nasional ini dimulai pada Ahad (27/12).
Dilansir Middle East Monitor pada Ahad (27/12), Jumat (26/12) kemarin kabinet Israel menyetujui peraturan kebijakan lockdown ketiga yang direncanakan berlangsung selama dua pekan. Karantina ini dapat diperpanjang menjadi empat pekan sehingga biaya yang harus dikeluarkan Israel menjadi 1,5 miliar hingga tiga miliar dolar AS.
Menurut The Times of Israel yang dikutip Middle East Monitor, biaya penutupan ini akan lebih rendah daripada penutupan sebelumnya karena pembatasan tempat kerja yang dibebaskan. Sementara orang tua yang bekerja tidak terlalu dibatasi untuk bekerja karena sekolah akan beroperasi secara normal untuk usia yang lebih muda.
Bank mengharapkan 90 persen kegiatan ekonomi akan berlanjut. Jika dibandingkan dengan 88 persen pada penutupan kedua dan 80 persen pada penutupan pertama, kegiatan ekonomi Israel diproyeksi akan berjalan.
Namun, banyak pemilik bisnis Israel mengeluhkan kebijakan pemerintah yang tidak dapat diandalkan dan memperingatkan bahwa mereka mungkin tidak akan bertahan dari penutupan paksa lainnya. Infeksi Covid-19 terus meningkat di Israek. Kementerian Kesehatan melaporkan hampir 4.000 kasus baru didiagnosis pada Kamis (25/12).