Senin 28 Dec 2020 07:10 WIB

Blusukan, Trenggono Ingin Ubah Citra Pasar Ikan yang Kumuh

KKP memiliki banyak 'PR' yang akan dibenahinya supaya pasar tidak lagi kumuh.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Sakti Wahyu Trenggono.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sakti Wahyu Trenggono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan blusukan sekaligus menghabiskan akhir pekan pertamanya sebagai menteri dengan berkunjung ke Pelabuhan Perikanan Muara Angke dan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, yang terletak di pesisir utara Jakarta pada Ahad (27/12).

Mengenakan pakaian kasual, Trenggono tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Dia menyapa para pedagang ikan yang berjualan di sekitar Resto Apung. Selanjutnya, dia juga melihat langsung aktivitas bongkar muat cumi-cumi di Pelabuhan Muara Angke.

Dalam kunjungan tersebut, Trenggono ditemani Plt Dirjen Perikanan Tangkap, M Zaini dan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu, dan Walikota Jakarta Utara, Sigit Widjatmoko. "Saya ingin belanja masalah dengan  menyerap beberapa masukan nelayan. Saya pingin tahu apa saja yang jadi kendala," ujar Trenggono di Muara Angke, Jakarta, Ahad (27/12).

Trenggono memastikan akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia bertekad, mengubah citra pasar ikan yang kumuh menjadi pasar ikan bersih, higienis dan sehat.

"Saya melihat juga ada pelelangan pasar ikan. Banyak PR-nya, saya akan kerja sama dengan pemda untuk perbaikan sistem. Supaya pasar ikan tidak lagi dilihat kumuh," sambung Trenggono.

Usai berkeliling di Pelabuhan Muara Angke, Trenggono melanjutkan perjalanan ke PPS Nizam Zachman dan meninjau kegiatan bongkar hasil tangkapan ikan. Sebagai informasi, data produksi pendaratan ikan di PPS Nizam Zachman periode Januari-November 2020 mencapai 65.983 ton dengan nilai mencapai Rp 1,3 triliun. Sementara itu produksi ikan yang masuk dari luar pelabuhan melalui jalur darat dan kapal pengangkut ikan untuk didistribusikan di PPS pada periode yang sama mencapai 94.387 ton dengan nilai sebesar Rp 2,3 triliun.

Ke depan, dia berjanji, akan berkeliling ke sejumlah pesisir di Indonesia untuk menyerap lebih banyak masukan dari para nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan.

"Saya akan pergi terus ke pesisir Indonesia sampai saya mendapatkan kebijakan tepat untuk nelayan," kata dia.

Trenggono berharap, kehadirannya di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bisa membawa manfaat bagi nelayan. Karenanya, dia menyebut kebijakan yang akan dihasilkan oleh KKP, harus berdampak positif bagi masyarakat kelautan dan perikanan.

"Ini sedang saya pikirkan untuk buat terobosan yang paling bagus, dimana nantinya  kebijakan harus bermanfaat besar. Pokoknya kita bikin KKP rebound, dengan tetap memperhatikan kedaulatan, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat serta pendapatan negara," ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement