REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- PT Hutama Karya (HK) selaku pengelola jalan bebas hambatan (tol) Pekanbaru-Dumai di Riau, memasang 10 marka kejut pada 10 titik lokasi. Marka dipasang guna menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan itu.
Marka dipasang masing-masing lima alat di daerah Pinggir dan Kandis Selatan. "Dipilihnya pemasangan marka kejut di lokasi itu karena di dua daerah ini rawan terjadi kecelakaan, baik dari arah Dumai menuju Pekanbaru atau pun sebaliknya," kata Kabag Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Permai, Muhammad Fitriandri, kepada media di Pekanbaru, Ahad (28/12).
Dia mengatakan kecelakaan beruntun terjadi di jalan tol Permai. Dari empat kasus kecelakaan dua di antaranya menimbulkan korban jiwa.
Dari empat kasus kecelakaan tersebut, pada Ahad (20/12) mobil jenis minibus Honda BRV menabrak dari belakang truk fuso. Dua orang tewas dan enam luka-luka.
Selain itu pada Rabu (23/12), juga terjadi lakalantas dengan kejadian tabrak belakang oleh mobil colt diesel dengan truck fuso. Kaki sopir colt diesel terjepit dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Pada Kamis (24/12), kecelakaan tunggal akibat pecah ban. Pengendara mobil Brio belakangan diketahui seorang dokter muda tewas, setelah mobil menabrak pembatas jalan tengah.
Terbaru, kecelakaan menabrak pantat truk kembali terjadi Jumat (25/12) malam, oleh mobil colt diesel dan sopir mengalami trauma. "Masih dalam upaya yang sama menekan angka lakalantas, HK juga akan memasang warning lights di sejumlah titik, sepanjang 131 kilometer tol Permai. Pemasangan warning light ini direncanakan akan segera dikerjakan," katanya.
Diharapkan, dengan terpasangnya marka kejut dan warning lights tersebut, dapat meminimalisasi diharapkan nol lakalantas. Selain itu, diimbau kesadaran pengendara untuk lebih berhati-hati dan tidak membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi serta dan menaati rambu-rambu jalan.
"Jika pengendara mendapat lampu peringatan itu, maka pengendara yang kurang sehat atau mengantuk bisa kembali menjaga kondisinya," katanya.
Di samping itu dalam upaya meningkatkan kesadaran pengendara dan menekan angka kecelakaan, PT HK juga telah melaksanakan operasi micro sleep (mengantuk) dan kegiatan simpatik. Kegiatan simpatik pertama telah dilakukan awal pekan lalu dan berikutnya pada malam pergantian tahun baru. Kegiatan ini dipusatkan di pintu masuk mau pun keluar tol, dengan memberikan peringatan akan bahaya kecelakaan karena kondisi fisik. Kemudiam diberikan layanan gratis pengecekan kendaraan terutama mesin dan rem.
Sementara untuk operasi mengantuk yang juga sudah dilaksanakan sebelumnya. Setiap pengendara yang merasa lelah, diminta beristirahat di area tempat peristirahatan yang ditentukan, kemudian diberi minuman dan makanan termasuk pemeriksaan kesehatan gratis.
"Tujuannya, lebih diharapkan agar kondisi fisik pengendara kembali fit," ujar Andri.