Senin 28 Dec 2020 08:59 WIB

Aset Tanah Muhammadiyah Mencapai 21 Juta Meter Persegi

Secara struktural, Muhammadiyah saat ini memiliki 13.693 pimpinan ranting.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Agung Danarto.
Foto: Dok Muhamamdiyah
Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Agung Danarto.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Agung Danarto, menyebutkan, aset tanah milik organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut mencapai sekitar 21 juta meter persegi (m2).

"Saya percaya tidak kurang dari jumlah tersebut. Suatu jumlah yang banyak. Ada yang sudah dimanfaatkan dan 50 persen belum dimanfaatkan," ujar Agung saat webinar Refleksi Akhir Tahun Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia–PCIM Taiwan bertema 'Nilai Strategis Big Data bagi Persyarikatan Muhammadiyah' yang diikuti dari Kualalumpur, Malaysia, Ahad (28/12).

Diskusi menampilkan Agung Danarto dan Ketua MPKU PP Muhammadiyah M Agus Samsudin, sebagai pemantik. Sebagai pembicara Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr Sukadiono, Ketua PCIM Malaysia dan Dosen IIU Malaysia Dr Sonny Zulhuda, pendiri CTO LedgerX International–Chulia Group Reza Ismail, dan Ketua PCIM Taiwan, kandidat Doktor di Asia University Taiwan Andi Azhar.

Acara tersebut dimoderatori Ahmad Shidqi dari MPIH PCIM Malaysia. "Dulu saya mengira tanah wakaf yang belum dimanfaatkan ukurannya kecil-kecil ternyata setelah saya di PP tidak semuanya kecil, yang hektaran juga tidak sedikit, 9.000 meter di daerah cukup strategis," kata Agung.

Agung menjelaskan, Muhammadiyah sudah mendirikan Pusat Syiar Digital Muhammadiyah, website jejaring Muhammadiyah, dan analisis media sosial. Program tersebut sudah berjalan, tetapi untuk big data, walaupun sudah dicanangkan dan penanggung jawab ada sampai saat ini belum jalan.

"Barangkali kalau di Muhammadiyah kalau tidak langsung dimanfaatkan data yang sifatnya murni terkadang semangat mencarinya susah sehingga perlu dipaksa bahwa big data sangat penting," kata Agung.

Dia mengatakan, Muhammadiyah sebenarnya merupakan asosiasi puluhan ribu LSM yang semua bergerak secara semiotonom. Secara struktural, menurut Agung, Muhammadiyah saat ini memiliki 13.693 pimpinan ranting.

"Punya 4.850 pimpinan cabang, dan 461 pimpinan daerah. Dalam struktur tersebut ada organisasi otonom (Ortom), belum lagi ada amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang tersebar di berbagai daerah hingga pelosok," katanya.

Agung mengatakan, masing-masing entitas berjalan secara otonom, inisiatif sendiri dan membiayai sendiri sehingga big data penting. Dia mengaku, sesuatu yang besar itu dimiliki Muhammadiyah, tetapi belum optimal.

"Dari entitas besar ini hanya masing-masing lidi untuk membersihkan halaman, walaupun lidi banyak tetapi tidak efektif bersihkan halaman. Yang dibutuhkan bagaimana lidi banyak dijadikan ikatan yang kemudian dipakai menyapu halaman. Ini perlu dukungan big data," katanya.

TAKE

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement