REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua (Waka) DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, menyebutkan, kapasitas rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sudah sangat sedikit atau kritis. Hal ini karena penambahan kasus baru Covid-19 secara signifikan terus terjadi di DIY.
"Ini (penambahan kasus) kan luar biasa. Kita lihat kapasitas rumah sudah sangat berat," kata Hudadi Kota Yogyakarta, Ahad (27/12).
Walaupun penambahan kamar isolasi terus dilakukan seiring dengan penambahan kasus baru, menurut dia, langkah itu masih belum maksimal. Huda menuturkan, satu ruang isolasi diisi tiga pasien Covid-19, bahkan hingga lima pasien Covid-19.
"Kita tahu rumah sakit masih cukup kamarnya, masih ada. Tapi, cukupnya dalam tanda petik cukup terpaksa, bukan cukup (yang) longgar," ujarnya.
Sementara, keterbatasan tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 di DIY masih belum teratasi. DIY sebelumnya merencanakan merekrut 200 lebih tenaga kesehatan. Hanya saja, Huda menyebut, tenaga kesehatan yang mendaftar tidak sampai 100 orang.
Sehingga, penambahan kasus baru di DIY tidak sesuai dengan kapasitas tenaga kesehatan yang menangani kasus Covid-19. "Kemudian yang betul-betul masuk tidak sampai 30 orang, hanya 26 orang kalau tidak salah. Jadi SDM (sumber daya manusia) sangat perlu diperhatikan," jelasnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov DIY) menyatakan, ketersediaan tempat tidur (bed) isolasi penanganan Covid-19 masih mencukupi. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, masih tersisa 641 bed isolasi Covid-19.
Ke-641 bed ini terdiri 64 bed untuk penanganan kasus kritis, dan 577 bed untuk penanganan kasus nonkritis. Sedangkan, total ada 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY.
Pembayun menuturkan, berdasarkan data per 24 Desember, rata-rata tingkat keterisian rumah sakit rujukan mencapai 75 persen. Tingkat keterisian rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 itu meningkat dalam tiga hari terakhir. "Tingkat keterisian ruang ICU dan isolasi di atas rata-rata, dialami rumah sakit (rujukan yang ada) di wilayah Kabupaten Sleman," kata Pembayun.