REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki memperingatakan Komandan Militer Tentara Nasional Libya atau Libyan National Army (LNA) Jenderal Khalifa Haftar yang mengancam akan menyerang milisi Turki. Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan, setiap serangan oleh Haftar terhadap personel Turki di negara Afrika Utara itu akan dihadapi dengan kekerasan.
"Seorang penjahat perang, pembunuh, Haftar dan pendukungnya harus tahu bahwa mereka akan dilihat sebagai target yang sah jika terjadi serangan terhadap Turki oleh pasukannya," ujar Akar kepada pasukan Turki di Tripoli, dikutip laman Aljazirah, Senin (28/12).
Komentarnya muncul beberapa hari setelah Haftar mengatakan bahwa tentaranya akan bersiap untuk mengusir penjajah dengan keyakinan, kemauan dan senjata mereka. Hal itu merujuk pada pasukan Turki yang beroperasi untuk mendukung Pemerintah Nasional Libya atau Government of National Accord (GNA) yang diakui PBB.
"Jika mereka mengambil langkah seperti itu, mereka tidak akan dapat menemukan tempat untuk melarikan diri," kata Akar mengacu pada pasukan Haftar. "Setiap orang harus sadar," ujarnya menambahkan.
Dukungan Turki awal tahun ini membantu GNA menangkal serangan Haftar selama 14 bulan terhadap ibu kota Tripoli. LNA didukung oleh Rusia, Mesir, dan Uni Emirat Arab.