REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung melaporkan tingkat keterisian tempat tidur atau okupansi saat libur Natal kemarin berada di angka yang rendah. Penyebabnya, masyarakat lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah di masa pandemi Covid-19 dan status Kota Bandung yang berada di zona merah.
Kepala Disbudpar Kota Bandung, Dewi Kania Sari mengatakan okupansi hotel di Bandung saat libur Natal kemarin mencapai 45 persen dari total kapasitas yang dibatasi hanya 30 persen. Menurutnya, kondisi tersebut relatif lebih rendah dibandingkan kondisi normal sebelum masa pandemi Covid-19.
"Iya (rendah)," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (28/12).
Ia melanjutkan, masyarakat lebih fokus terhadap keamanan kesehatan mereka dan lebih berhati-hati.
"Orang-orang lebih concern dengan kesehatan, lebih berhati-hati untuk berwisata ke keluar daerah. Jadi pilihan staycation lebih dipilih," katanya.
Terpisah Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung pada libur akhir tahun di masa pandemi Covid-19 mengalami penurunan. Menurutnya, masyarakat lebih berhati-hati saat hendak beraktivitas keluar rumah.
"Dibanding akhir tahun lalu jauh karena natal tahun baru ada pandemi, ada penurunan. Orang berhati-hati," katanya.
Ia melanjutkan, pelarangan perayaan pergantian tahun baru 2020 ke tahun 2021 dan pembatasan sejumlah ruas jalan turut mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bandung. Termasuk kebijakan rapid tes antigen untuk masyarakat yang hendak ke Kota Bandung.
Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung melansir jumlah kasus positif kumulatif hingga Ahad (27/12) mencapai 5.419 kasus. Terdiri dari 620 kasus aktif, 4.645 kasus sembuh dan 154 kasus meninggal dunia.