REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lionel Messi membongkar kebohongan mantan presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu dalam wawancara dengan media Spanyol. Akibat ulah Bartomeu, klaim Messi, terjadi kehebohan pada musim panas lalu terkait masa depannya di Camp Nou.
"Saya telah memberi tahu Bartomeu bahwa saya ingin pergi selama berbulan-bulan. Dia memberi saya janji yang tidak ditepati kemudian. Dia sering menipu saya," kata Messi kepada La Sexta, dikutip dari Marca, Senin (28/12).
Menurut Messi, Bartomeu tidak ingin melepaskannya. Kemudian, Bartomeu mulai membocorkan sejumlah hal agar Messi terlihat seperti sosok jahat. Namun, Messi mengaku tetap tenang karena merasa melakukan apa yang benar pada saat itu.
"Dia (berbohong) tentang banyak hal. Sejujurnya, begitu banyak, tapi saya lebih suka tidak membahas hal-hal pribadi yang terjadi, tapi saya jamin banyak hal selama beberapa tahun," ujar Messi.
Ia menyatakan rasa terima kasihnya kepada klub atas segalanya. Namun saat itu, ia merasa siklus telah berakhir dan membutuhkan perubahan. Menurut Messi, ini akan menjadi tahun transisi dan ia berusaha berjuang untuk meraih gelar Liga Champions dan La Liga.
Sang kapten menegaskan belum tahu seperti apa masa depannya setelah musim 2020/21. “Meskipun saya bisa bernegosiasi dengan klub mulai 1 Januari, saya tidak akan melakukannya sampai akhir musim,” kata dia.
Tak lupa, Messi mengungkapkan rasa frustrasinya atas tudingan dia memegang kendali di Barcelona, dan dia memutuskan apa yang terjadi di dalam tim. Karena itu, dia enggan menunjukkan dukungan kepada calon presiden mana pun yang akan bertarung dalam pemilihan pada awal tahun depan.