REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung es terbesar di dunia kini telah pecah menjadi empat bagian yeng berbeda. Gunung es yang dikenal sebagai A68a terus pecah menjadi potongan-potongan kecil di depan 'pintu surga' margasatwa laut utama dan rumah bagi jutaan penguin di Antartika.
Peristiwa ini terjadi kurang dari sepekan setelah gunung es A68a, pertama kali terbelah menjadi dua. Para ilmuwan di Pusat Es Nasional AS (USNIC) melihat dua fragmen terbaru, A68e dan A68f, pada 22 Desember menggunakan gambar dari satelit Sentinel-1A. Artinya, sekarang ada empat fragmen gunung es yang terpisah, termasuk A68d, yang pada akhirnya akan saling menjauh.
A68a menjadi gunung es terbesar di dunia ketika terbelah dari lapisan es Larsen C Antartika pada Juli 2017. Live Science melaporkan, bongkahan es besar telah melayang ke utara sejak saat itu.
Pada musim semi 2020, A-68a mengarah ke Pulau Georgia Selatan. Tempat itu adalah suaka margasatwa di Samudra Atlantik Selatan yang menjadi rumah bagi jutaan penguin, anjing laut, dan satwa liar laut lainnya. Para ahli khawatir jika potongan es itu terjebak sana hal itu dapat mengganggu kemampuan hewan untuk berburu makanan.