REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) memprediksi terjadi lonjakan pasien Covid-19 pascalibur Natal dan libur akhir tahun 2020 sekitar 30 persen. Karena itu, pihaknya menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana serta sumber daya manusia untuk merawat pasien-pasien yang terpapar Covid-19.
"Sekarang ini kita sedang akhir tahun. Ada libur natal dan libur akhir tahun baru sehingga kita harus siap sedia dengan lonjakan diprediksikan 20 sampai 30 persen," ujar Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi melalui keterangan pers yang diterima, Senin (28/12).
Menurutnya, antisipasi yang dilakukan jika terjadi lonjakan pasien mencapai 20 hingga 50 persen yaitu mengubah lantai 5 di Gedung Kemuning menjadi tempat isolasi Covid-19 dengan tambahan 40 tempat tidur. Sedangkan jika lonjakan pasien mencapai 50 sampai 100 persen maka RSHS akan mengubah ruang rawat umum menjadi ruang isolasi dengan tempat tidur mencapai 50 unit dan empat unit ruang ICU.
"Diharapkan pasien tidak bertambah jika bertambah kami akan gunakan gedung lain untuk mencukupi jika pasien lebih dari 100 persen," katanya.
RSHS akan berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan terkait penambahan perawat untuk pasien Covid-19. Sementara itu, obat-obatan untuk pasien Covid-19 cukup untuk tiga bulan ke depan.
Menurut Nina sejak tiga bulan terakhir terjadi lonjakan pasien Covid-19 di RSHS dengan gejala sedang dan berat. Total pasien yang dirawat di RSHS mencapai 2.075 pasien suspeK dan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Saat ini rata-rata sehari 110 sampai 120 kasus yang dirawat di RSHS," terangnya. Ia mengungkapkan RSHS memiliki gedung Kemuning yang digunakan untuk pasien Covid-19. Menurutnya, sebanyak empat lantai sudah digunakan untuk merawat pasien Covid-19.
Pada empat lantai tersebut terdapat 155 tempat tidur dengan 11 tempat untuk ICU. Menurutnya, BOR ICU sudah mencapai 91 persen dan BOR ruang isolasi mencapai 70 sampai 80 persen. Nina mengatakan total tempat tidur di RSHS untuk pasien Covid-19 mencapai 249 tempat tidur dengan 15 ICU.