REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terus berupaya menambah ruang isolasi terpusat untuk pasien Covid-19. Salah satunya dengan rencana mengoperasionalkan Rumah Sakit (RS) Dewi Sartika di Kecamatan Kawalu sebagai RS darurat Covid-19, meski pembangunannya belum 100 persen tuntas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa kali pengecekan ke tempat itu. Berdasarkan hasil pengecekan terakhir, kesiapan gedung, listrik, air, dan IPAL, sudah memadai. Rencana untuk menggunakan lantai satu RS itu akan dapat segera direalisasi. "Tinggal sekarang mengisi tempat tidur dan alat kesehatan lainnya," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (28/12).
Uus mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan RSUD dr Soekardjo untuk menyediakan tempat tidur dan alat kesetan yang diperlukan. Diharapkan, pemenuhan kelurangan itu segera dapat dilaksanakan.
Selain itu, dinas kesehatan juga masih harus menyiapkan proses administrasi penggunaan RS yang belum tuntas pembangunannya itu. "Karena itu kan gedung baru selesai. Masih ada keterkaitan dengan pelaksana pembangunan. Tentu harus ada proses administrasi yang ditempuh," kata dia.
Jika segala hal sudah terpenuhi, ia mengatakan, gedung baru akan dapat diisi. Namun, ia menargetkan, tempat itu akan dapat digunakan pada pekan ini.
Menurut dia, RS Dewi Sartika sangat dibutuhkan untuk sangat dibutuhkan untuk menampung pasien Covid-19. Sebab, kapasitas yang tersedia tak lagi dapat menampung jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.