REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Banjir masih mengancam sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon. Hal itu seiring dengan potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang – lebat hingga akhir tahun nanti.
Kali ini, banjir merendam 36 rumah warga di Desa Kalitengah, Kecamatan Tengahtani, Senin (28/12). Banjir terjadi di dua RT di RW 06 Blok Bandil, yakni RT 13 dan RT 14.
Berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Cirebon, di RT 13, banjir menggenangi 16 rumah warga yang dihuni 53 kepala keluarga (KK). Sedangkan di RT 14, tercatat ada 20 rumah warga yang terdampak banjir, yang dihuni 57 KK.
Adapun tinggi muka air (TMA) di kedua RT yang terdampak banjir itu bervariasi, antara 10 – 40 centimeter (cm).
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan.
Banjir di wilayah tersebut disebabkan oeh limpasan Sungai Wadas. Air diketahui mulai menggenangi rumah warga di Blok Bandil pada Senin (28/12) pukul 04.10 WIB.
Sebelumnya, banjir juga merendam ribuan rumah warga di sejumlah kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon, Sabtu – Ahad (26-27/12). Di antaranya, Kecamatan Astanajapura, Gebang, Karangsembung, Lemahabang, dan Waled. Banjir terjadi setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur selama berjam-jam sehingga membuat sungai Ciberes meluap. Saat ini, banjir di wilayah tersebut dilaporkan telah surut.
Terpisah, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, mengungkapkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan masih berpotensi terjadi di Wilayah Ciayumajakuning hingga 31 Desember 2020 mendatang.
"Potensi hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir, terutama pada sore sampai malam hari," tandas Faiz.