Selasa 29 Dec 2020 07:17 WIB

Harga Emas Dunia Melemah Tipis

Emas tertekan sentimen risiko yang positif, indeks utama Wall Street mencetak rekor.

Red: Friska Yolandha
Perajin menyelesaikan pembuatan perhiasan lapis emas di Indramayu, Jawa Barat, Jumat (2/10). Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan Senin (28/12), saat dolar pulih dan pasar saham AS melanjutkan reli mereka.
Foto: Dedhez Anggara/ANTARA
Perajin menyelesaikan pembuatan perhiasan lapis emas di Indramayu, Jawa Barat, Jumat (2/10). Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan Senin (28/12), saat dolar pulih dan pasar saham AS melanjutkan reli mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan Senin (28/12), saat dolar pulih dan pasar saham AS melanjutkan reli mereka. Sementara penandatanganan rancangan undang-undang bantuan pandemi yang telah lama ditunggu-tunggu oleh Presiden AS menawarkan dukungan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, turun 2,8 dolar AS atau 0,15 persen menjadi ditutup pada 1.880,40 dolar AS per troi ons. Indeks dolar rebound, setelah tergelincir ke level terendah satu minggu sebelumnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Baca Juga

"Kami akan memasuki liburan. Pada kenyataannya, tidak menerima banyak gerakan sekarang," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Trump pada Ahad (27/12) menandatangani undang-undang bantuan pandemi dan paket pengeluaran 2,3 triliun dolar AS, memulihkan tunjangan pengangguran bagi jutaan orang Amerika. "Paket stimulus lain yang akan disahkan akan menambah inflasi dan meningkatkan emas di masa mendatang. Anda harus benar-benar membeli emas pada kemunduran ini," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.