REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Umum Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI) MQ Iswara mengatakan, rencana penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar atau sekolah tatap muka harus dipertimbangkan dengan matang. Sebab, ada banyak faktor yang sangat krusial, di antaranya berhubungan dengan keamanan dan kesehatan segenap civitas akademika.
Apalagi, dia mengatakan, munculnya varian baru virus baru ini yang memiliki daya penularan sangat cepat. Kondisi ini membuat tak ada jaminan siapapun bebas terinfeksi virus tersebut, termasuk para peserta didik.
"Saya khawatir akan ada klaster baru yaitu klaster pendidikan, dan ini akan sangat berisiko. Sementara Covid-19 masih tinggi, vaksinasi belum dimulai, proses pembelajaran akan berlangsung masif dan serentak," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/12).
Iswara menjelaskan, meski menjadi kabar gembira untuk masyarakat, vaksin Covid-19 tidak menjadi bagian yang dapat diakses oleh para peserta didik. Sebab, segmen usia yang menjadi prioritas adalah senentara warga yg berusia 18-59 tahun.