Selasa 29 Dec 2020 07:35 WIB

Pemkab Bogor Resmikan 19 Rumah Pompa Air

Bojongkulur kerap banjir di musim hujan karena berada di tengah aliran sungai

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Christiyaningsih
[Ilustrasi] Petugas memeriksa pompa air.
Foto: Republika/Yasin Habibi
[Ilustrasi] Petugas memeriksa pompa air.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Kerap terdampak banjir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meresmikan 19 pompa air di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Pompa air ini ditujukan khususnya untuk masyarakat di perumahan Villa Mahkota Pesona dan Villa Nusa Indah.

Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengatakan hal itu dilakukan untuk menanggulangi masalah banjir di wilayah tersebut. Apalagi, wilayah Bojongkulur kerap banjir di musim hujan karena berada di tengah aliran Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.

Baca Juga

“Dataran Bojongkulur itu lebih rendah sehingga rawan banjir. Pompa air ini sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah genangan air dan banjir. Saat tanggul rembes, pintu air bocor atau hujan lokal, pompa dinyalakan untuk membuang air dari perumahan ke sungai,” kata Ade Yasin, Senin (28/12).

Ia menjelaskan pengadaan pompa banjir adalah untuk memenuhi permintaan masyarakat Desa Bojongkulur yang terdampak banjir. Pompa itu selesai dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor pada September.

Selain itu, Pemkab Bogor juga akan memulai program normalisasi Sungai Cileungsi dalam upaya penanganan dan pencegahan banjir di Kabupaten Bogor.

“Semoga keberadaan pompa banjir ini bermanfaat khususnya bagi 7.600 KK korban banjir di Bojongkulur. Di samping itu kami juga terus mengupayakan pembangunan bendungan sebagai solusi persoalan banjir di Bogor dan Bekasi. Ini juga tentunya harus juga didukung oleh masyarakat supaya dapat segera terwujud,” ujarnya.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor Soebiantoro mengatakan rumah pompa tersebut mempunyai peranan penting dalam penanganan dan menanggulangi banjir.  “Pompa ini bermanfaat saat pintu air ditutup terjadi rembesan, tanggul yang berada di Sungai Cileungsi ataupun Sungai Cikeas bocor, atau genangan akibat hujan lokal. Pompa ini juga mempercepat pengeringan banjir dan meminimalisir endapan lumpur,” jelasnya.

Sumber pembiayaan pengadaan pompa air ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor dengan total pagu anggaran senilai Rp 3,8 miliar. Anggaran itu digunakan untuk 19 rumah pompa berkapasitas sedot dan buang 150 liter/detik yang dikerjakan selama 75 hari.

“Keberadaan rumah pompa yang baru ini telah dilakukan commissioning test (tes fungsi) oleh tim ahli pompa banjir dan telah dinyatakan aman serta berfungsi dengan baik. Kami berharap bantuan ini dapat benar-benar bermanfaat untuk warga,” tukasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement