REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- DPR Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Demokrat memberikan suara sangat banyak untuk meningkatkan bantuan tunai Covid-19 ke masyarakat menjadi 2.000 dolar AS atau sekitar Rp 28,2 juta pada Senin (28/12). Selanjutnya, rancangan undang-undang stimulus akan dikirimkan ke Senat yang didominasi Partai Republik.
Sebagian besar Partai Demokrat dalam DPR memberikan dukungan untuk stimulus tambahan, diikuti dengan beberapa pihak dari Republik. Demokrat mendorong pemberian bantuan lebih tinggi, namun sulit dikabulkan Partai Republik yang merupakan asal dari Presiden Donald Trump.
Pada pekan lalu, Trump mengancam akan memblokir paket bantuan dan pengeluaran pandemi apabila Kongres tidak menaikkan pembayaran stimulus dari 600 dolar AS menjadi 2.000 dolar AS. Tapi, pada Ahad, Trump menurunkan tuntutannya.
Perwakilan dari Republik, Kevin Brady, yang juga ketua Ways and Means Committee, mengakui, divisinya dan Kongres telah menyetujui dana tambahan selama krisis pandemi. "Undang-Undang sebelumnya tidak membantu masyarakat untuk bisa kembali bekerja," tuturnya.
Pemungutan suara di kubu Republik sangat terpecah, di mana sebagian besar menolak lebih banyak belanja untuk stimulus. Tetapi, banyak anggota DPR dari Republik bergabung memberikan dukungan, memilih berada di jalur sama dengan Demokrat dibandingkan melawan Presiden yang akan habis masa kepemimpinannya.
Senator akan membahas regulasi stimulus tambahan pada Selasa (29/12). Tapi, pemimpin mayoritas senat Mitch McConnel tidak menyebutkan dengan jelas rencana Senat untuk pemungutan suara.
Ketua DPR Nancy Pelosi menyatakan, Partai Republik harus memilih di antara regulasi atau rakyat Amerika. "Pilih undang-undang ini atau pilih untuk tidak peduli dengan rakyat Amerika yang membutuhkan bantuan selama pandemi," katanya.
Tindakan legislatif selama pekan liburan akhir tahun yang jarang terjadi ini mungkin akan sedikit mengubah bantuan Covid-19 senilai 2 triliun dolar AS plus dan paket pengeluaran federal yang diteken Trump menjadi undang-undang pada Ahad (28/12). Jumlah tersebut menjadi salah satu stimulus terbesar yang diberikan ke jutaan orang Amerika.
Paket yang diteken Trump menjadi undang-undang mencakup dua bagian, 900 miliar dolar AS dalam bantuan Covid-19 dan 1,4 triliun dolar AS untuk mendanai lembaga pemerintah. Bantuan ini akan memberikan uang tunai yang telah lama dibutuhkan dunia usaha dan individu. Kebijakan tersebut juga membatalkan penutupan pemerintah yang seharusnya dimulai pada hari ini.
Selain pemberian bantuan tunai 600 dolar AS ke sebagian besar orang Amerika, stimulus Covid-19 terbaru juga kembali memberlakukan tunjangan pengangguran pandemi senilai 300 miliar dolar AS hingga 14 Maret. Program perlindungan gaji juga akan diberikan agar para pekerja tetap dapat bekerja. Paket stimulus baru turut memperluas perlindungan pengangguran, menambahkan dana bantuan sewa.
Paket stimulus Covid-19 lebih luas dari upaya sebelumnya. Di antaranya, penawaran miliaran dolar AS untuk pembelian dan distribusi vaksin, pelacakan kontak virus, bantuan kepada departemen kesehatan masyarakat, sekolah, universitas, petani dan lembaga serta kelompok lain yang menghadapi kesulitan dalam pandemi.