REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tak henti berkeliling ke sejumlah tokoh agama dan organisasi sosial keagamaan setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo, pekan lalu. Senin (28/12) kemarin siang, giliran Menag bersilaturahim ke Rabithah Alawiyah, organisasi para habaib di Indonesia.
Kedatangan Menteri Yaqut ke Kantor Pusat Rabhitah Alawiyah di Jakarta Selatan, disambut Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen Umar Smith dan sejumlah pengurus. Pertemuan yang berlangsung di lantai 5 gedung tersebut berlangsung cair.
"Maaf kami datang agak telat karena baru saja dipanggil oleh Presiden Jokowi di Istana. Tadi Bapak Presiden juga menitipkan salam kepada jajaran pengurus Rabithah Alawiyah dan seluruh anggotanya di Indonesia," ujar Menag dalam keterangan yang didapat Republika, Selasa (29/12).
Selain memperkenalkan diri sebagai menteri agama yang baru dan menjelaskan program Kementerian Agama, Menag mengapresiasi kontribusi Rabithah Alawiyah dalam pembangunan bangsa.
Menag menilai, peran aktif Rabithah Alawiyah selama ini sangat membantu dalam kemajuan sekaligus kedamaian bangsa. Menag berharap peran positif ini bisa terus dilanjutkan bersama-sama pemerintah dalam rangka mewujudkan kehidupan yang adil dan makmur.
"Pertemuan ini sifatnya hanya silaturahmi saja. Alhamdulillah para habaib memberikan restu dan doa agar amanah yang kami emban ini bisa tertunaikan dengan baik," kata Menag.
Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen Umar, bersyukur atas kedatangan Menag Yaqut di kantornya. Habib Zen menyebut Yaqut Cholil Qoumas adalah Menag pertama yang berkunjung ke kantor Rabithah Alawiyah. Ia lantas mendoakan dan mendukung Menag Yaqut agar bisa mengemban kepercayaan dari Presiden Jokowi dengan baik.
"Kami sangat terbuka, dan organisasi ini sebenarnya diisi oleh beragam profesi dari ustaz, dai, profesional, intelektual hingga pebisnis," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Habib Zen juga menyatakan jika Rabithah Alawiyah berkomitmen untuk terus mendukung dan membantu program-program pemerintah serta Kementerian Agama.
Kiprah dan kontribusi Rabhitah Alawiyah selama ini cukup besar. Organisasi tempat berhimpun para habaib ini telah berdiri sejak Desember 1928 atau dua bulan setelah Sumpah Pemuda. Sejak itu, semangat persatuan kebangsaan para alawiyin bertambah kuat.
Dengan kegiatan-kegiatan berbasis sosial kemasyarakatan, seperti pendidikan dan dakwah Islam, Rabithah Alawiyah banyak berupaya membantu meningkatkan derajat kehidupan warga.