Selasa 29 Dec 2020 12:05 WIB

Pemprov Sumbar akan Usulkan Achmad Muchtar Sebagai Pahlawan

Achmad Mochtar adalah orang Indonesia pertama yang menjabat direktur Eijkman.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan pihaknya akan mengusulkan Prof. Dr. Achmad Mochtar sebagai pahlawan nasional. Irwan menyebut Achmad Muchtar merupakan pahlawan kemanusiaan dari Sumatra Barat yang telah memberikan pengabdian sampai mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan banyak jiwa.

"Kami akan mengupayakan almarhum dijadikan sebagai tokoh pahlawan melalui Dinas Sosial agar segera diproses, dijadikan sebagai pahlawan nasional, nanti akan ditanda tangani oleh Presiden RI melalui persyaratan yang harus dipenuhi," kata Irwan, Selasa (29/12).

Baca Juga

Sejarah mencatat Prof. Dr. Achmad Mochtar lahir di Ganggo Hilia, Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat, 10 November 1890 dan meninggal di Jakarta, 3 Juli 1945 pada umur 54 tahun. Achmad Mochtar adalah seorang dokter dan ilmuwan Indonesia. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat direktur Lembaga Eijkman, lembaga penelitian biologi di Jakarta yang didirikan pada masa pendudukan Belanda.

Pada masa pendudukan Jepang, peneliti di Lembaga Eijkman ditangkap oleh militer Jepang atas tuduhan pencemaran vaksin tetanus. Meski tuduhan tersebut tidak pernah terbukti, Achmad Mochtar menyerahkan diri pada tentara Jepang dan kemudian dieksekusi mati demi menyelamatkan hidup para peneliti di lembaga yang dipimpinnya.

Kemarin di kantor gubernur Sumbar diadakan Peluncuran Buku Sejarah Biografi tentang Prof. Dr. Achmad Mochtar. Buku Achmad Muchtar dibuat secara maraton dengan waktu yang cukup singkat oleh tim penulis dan peneliti yang ketua oleh oleh Hasril Caniago. Irwan berharap terbitnya buku Achmad Muchtar akan menambah Hasanah sumber sejarah tentang orang hebat Asal Sumatra Barat.

"Agar nantinya generasi muda tidak gagal paham mengenai kepahlawanan Achmad Muchtar. Kepahlawanan beliau menjadi contoh, jadi panutan kita semua," ucap Irwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement