Selasa 29 Dec 2020 13:00 WIB

Pandemi Dongkrak Penjualan Piringan Hitam ke Level Tertinggi

Di era platform streaming, piringan hitam masih memiliki penggemar setia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
 Penjual memasang piringan hitam atau vinyl di salah satu toko di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta, Selasa (30/5). Di Inggris, penjualan vinyl meningkat saat pandemi.
Foto: Republika/Prayogi
Penjual memasang piringan hitam atau vinyl di salah satu toko di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta, Selasa (30/5). Di Inggris, penjualan vinyl meningkat saat pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penjualan piringan hitam melesat ke level tertinggi tahun ini sejak era Britpop, karena konsumen beralih ke format tersebut selama pandemi Covid-19. British Phonographic Industry (BPI) mencatat, sekitar 4,8 juta album piringan hitam terjual selama 12 bulan terakhir, naik hampir sepersepuluh dari penjualan tahun 2019.

Penjualan ini menandai tahun ke-13 pertumbuhan berturut-turut untuk format tersebut sejak 2007. Ini juga merupakan angka tertinggi sejak awal 1990-an, ketika band-band seperti Blur dan Oasis mendominasi tangga lagu.

Baca Juga

Mulanya, penjualan piringan hitam turun selama lockdown pertama di Inggris. Namun, pada September angka penjualan mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Beragam kampanye dari LoveRecordStores, Record Store Day, hingga National Album Day di Inggris juga membantu mendongkrak penjualan vinyl untuk toko rekaman independen. BPI juga mengumumkan album klasik Rumors oleh Fleetwood Mac, (What’s The Story) Morning Glory? oleh Oasis, dan Back To Black oleh Amy Winehouse menjadi salah satu album piringan hitam terlaris tahun ini.

BPI memproyeksikan bahwa sekitar 157 ribu kaset telah terjual dalam 12 bulan terakhir, dua kali lipat dari total penjualan sebelumnya. Ini juga menjadi jumlah tertinggi sejak 2003, ketika 243 ribu kaset terjual.

Kepala eksekutif BPI Geoff Taylor mengatakan bahwa musik memiliki kekuatan luar biasa dalam menginspirasi seseorang di tahun yang sulit seperti sekarang. Meski di era ini platform streaming lebih populer, namun masih banyak pecinta musik yang memilih untuk lebih dekat dengan idola dan album favorit lewat vinil.

"Sungguh luar biasa bahwa penjualan vinil dan kaset meningkat di tengah tantangan yang kita semua hadapi. Ini menunjukkan bahwa vinyl memiliki daya tarik sendiri dibanding menikmati musik di platform streaming yang mulus," kata Taylor, dikutip dari Belfast Telegraph, Selasa (29/12).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement