Selasa 29 Dec 2020 13:40 WIB

Tenaga Medis di AS Keluhkan Soal Ketidakadilan Vaksinasi

Dokter dan perawat di beberapa rumah sakit AS keluhkan distribusi vaksin yang kacau

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Christiyaningsih
Dokter dan perawat di beberapa rumah sakit AS keluhkan distribusi vaksin yang kacau. Ilustrasi.
Foto: AP/Jacquelyn Martin/AP Pool
Dokter dan perawat di beberapa rumah sakit AS keluhkan distribusi vaksin yang kacau. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tenaga medis di Amerika Serikat (AS) sudah mulai menerima vaksin Covid-19. Namun dokter dan perawat di beberapa rumah sakit terkemuka di negara itu menuduh distribusi vaksin tidak adil dan kacau balau.

Di rumah sakit di Massachusetts, New York, Arizona, Kalifornia, para profesional medis mengatakan mereka yang paling terpapar dengan pasien Covid-19 tidak selalu yang pertama mendapatkan vaksinasi. Sedangkan tenaga medis lain yang memiliki sedikit atau tidak ada kontak dengan pasien Covid-19 telah menerima vaksinasi.

Baca Juga

"Ini benar-benar terasa seperti tamparan di wajah," kata Jennifer DeVincent sebagai perawat rumah sakit top Mass General Brigham dilansir dari NPR pada Selasa (29/12).

Di Mass General Brigham, staf rumah sakit rencananya menggunakan aplikasi untuk mendaftar vaksinasi. Setiap orang diurutkan ke dalam "gelombang" berbeda yang dimaksudkan untuk memprioritaskan mereka yang paling berisiko. Namun, rencana tersebut tidak jelas hingga membuat mereka mengaturnya sendiri.

DeVincent merawat pasien selama layanan tersedia. Ia kerap terlewat periode pendaftaran vaksinasi karena jam kerjanya amat fleksibel. "Mereka yang paling berhasil mendaftar vaksinasi karena punya waktu yang banyak," ujar DeVincent.

Sementara peluncuran vaksin berjalan lancar di banyak rumah sakit, tantangan serupa muncul di tempat-tempat seperti New York-Presbyterian dan Stanford Medicine. Di Maricopa County Arizona, pemerintah daerah bertanggung jawab atas distribusi. Sementara pemerintah lokal mencoba untuk menyurvei tenaga kesehatan (nakes) dan memprioritaskan mereka berdasarkan berbagai faktor risiko.

Desas-desus berkembang tentang tautan yang seharusnya bersifat pribadi tetapi membiarkan siapa pun membuat janji. Seorang dokter, yang tidak mau disebutkan namanya, menyebut peluncuran vaksinasi di Maricopa County agak tidak teratur dan matang untuk dieksploitasi.

Di New York, seorang dokter yang berafiliasi dengan Northwell Health melakukan 10 atau lebih tes Covid-19 sehari pada pasien. Namun ia belum bisa mendapatkan vaksinasi. "Benar-benar sangat menjengkelkan," kata dokter yang juga tidak mau disebutkan namanya itu.

Dokter tersebut mengatakan rumah sakit Northwell dengan jaringan 23 rumah sakit dan 74 ribu karyawan belum banyak berbagi informasi vaksinasi. Para nakes hanya diminta menunggu. "Tunggu giliranmu, dan kamu akan diundang ketika kamu diundang," ucap dokter itu soal kapan mendapat vaksinasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement