REPUBLIKA.CO.ID, Israel terus mencari cara agar Indonesia mau membuka hubungan diplomatik dengan mereka. Jika RI mau menormalisasi seperti halnya UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko, maka ini akan menjadi sebuah kesuksesan besar bagi Israel mendapatkan pengakuan-pengakuan dari negara Muslim. Berikut sejumlah klaim Israel, dan bantahan dari Pemerintah Indonesia.
13 Desember 2020
Media Israel the Jerusalem Post melaporkan Indonesia dan Oman adalah negara selanjutnya yang kemungkinan melakukan normalisasi dengan Israel. the Post mengutip sumber diplomatik dan Menteri Intelijen Eli Cohen.
15 Desember
Kemenlu RI membantah kabar media Israel tersebut dan menegaskan Indonesia tak buka hubungan dengan Israel.
16 Desember
Menlu RI Retno P Marsudi tegaskan sikap Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina berdasarkan solusi dua negara.
17 Desember
Presden Palestina Mahmoud Abbas menghubungi Jokowi dan mengucapkan terima kasih atas sikap RI yang menolak melakukan normalisasi dengan Israel.
18 Desember
Ketua DPR RI Puan Maharani pun mendukung langkah pemerintah yang menegaskan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
21 Desember
Kepala lembaga investasi Amerika Serikat (AS) untuk luar negeri, International Development Finance Corporation (DFC) Adam Boehler mengatakan Indonesia dapat menerima investasi finansial senilai miliaran dolar AS. Syaratnya, apabila Indonesia membangun hubungan dengan Israel.
23 Desember
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menegaskan, tidak ada pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) tentang penambahan investasi senilai miliaran dolar jika Indonesia mau membuka hubungan dengan Israel. Indonesia tetap berkomitmen pada perjuangan Palestina.
23 Desember
Kelompok perlawanan Palestina Hamas menyurati Presiden Joko Widodo untuk tidak menjalin normalisasi dengan Israel.
25 Desember
PM Israel Benjamin Netanyahu tegaskan akan lebih banyak negara Muslim yang melakukan normalisasi dengan Israel.