Selasa 29 Dec 2020 15:56 WIB

OJK: SDM Ekonomi Syariah Harus Jawab Tantangan Masa Depan

Menjawab tantangan di masa depan di antaranya dengan teknologi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Ketua OJK Wimboh Santoso. Wimboh mengatakan, SDM ekonomi syariah harus bisa menjawab tantangan masa depan agar Indonesia tidak tertinggal.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ketua OJK Wimboh Santoso. Wimboh mengatakan, SDM ekonomi syariah harus bisa menjawab tantangan masa depan agar Indonesia tidak tertinggal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sumber daya manusia (SDM) bidang ekonomi syariah diharapkan bisa menjawab tantangan tak hanya masa kini tapi juga di masa depan. 

Ketua Dewan Pengawas Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, dengan potensi ekonomi syariah yang besar, Indonesia harusnya malu jika tidak jadi pemain utama. "Kalau hanya cari jawaban untuk tantangan saat ini, nanti lima tahun kita ketinggalan lagi," kata Wimboh dalam Sharia Business and Academic Sinergy (SBAS) 2020 yang dilaksanakan virtual, Selasa (29/12).

Baca Juga

Selama ini, OJK mengarahkan fokus keuangan syariah pada sisi retail dan UMKM. Maka dari itu, industri keuangan syariah bisa berkembang lebih baik dari konvensional dalam hal pertumbuhan, termasuk di masa krisis. Kedua sektor tersebut lebih cepat pulih selain juga karena mayoritas umat Islam berada di sana.

Per Oktober 2020, total aset keuangan syariah mencapai Rp 1.741,87 triliun atau naik 21,19 persen, tidak termasuk saham syariah. Pangsa keuangan syariah sendiri masih kisaran 7-9 persen. OJK punya cita-cita pangsanya mencapai 20 persen sehingga perlu lebih banyak upaya strategis yang dilakukan.