Selasa 29 Dec 2020 17:05 WIB

DC Films akan Kembali Adopsi Konsep Multiverse

DC Films akan mengadopsi kembali 'multiverse' seperti di film Joker (2019).

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Foto: Joaquin Phoenix dalam film Joker (2019).
Foto: Warner Bros via AP
Foto: Joaquin Phoenix dalam film Joker (2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Segera setelah pemutaran perdana Wonder Woman 1984, Warner Bros dan DC Film membuat rencana lagi dalam fitur New York Times. Mulai tahun 2022, studio berencana untuk merilis hingga empat film DC per tahun dengan dua film tambahan dan beberapa serial TV spin-off.

Berbeda dengan Marvel Cinematic Universe yang sukses, DC mungkin akan mengadopsi konsep multiverse seperti Joker tahun 2019. Untuk membuat semua alur cerita berfungsi, DC Films akan memperkenalkan kepada penonton film dengan konsep komik yang dikenal sebagai multiverse. Ini adalah dunia paralel tempat versi berbeda dari karakter yang sama dan muncul bersamaan.

Baca Juga

"Sebagai contoh, Warner Bros akan memiliki dua saga film berbeda yang melibatkan Batman dan diperankan oleh dua aktor berbeda pada waktu yang sama," tulis DC dalam sebuah artikel.

Ini berarti, beberapa karakter, misal Wonder Woman yang diperankan Gal Gadot akan melanjutkan petualangannya di Earth 1. Sementara itu, inkarnasi baru The Batman yang dilakoni oleh Robert Pattinson akan mengisi Earth 2.

The Flash, film yang akan dirilis di bioskop pada 2022 nanti akan menghubungkan dua alam semesta. The Flash akan menampilkan dua Batman yang akan menghadirkan Ben Affleck dan Michael Keaton kembali. 

Keaton berperan sebagai Batman pada tahun 1989 dan 1992. Kepala DC Films, Walter Hamada, mengatakan tentang rencana tersebut. 

“Saya tidak berpikir ada orang lain yang pernah mencobanya. Tetapi audiens cukup canggih untuk memahaminya. Jika kami membuat film yang bagus, mereka akan menyukainya," kata Hamada, dilansir ET Canada, Selasa (29/12).

Artikel tersebut juga melaporkan potongan sutradara Zack Snyder yang akan datang, Justice League debut pada tahun 2021. Film itu menelan biaya produksi lebih dari 70 juta dolar Amerika. Namun, untuk saat ini, sutradara tersebut bukan bagian dari waralaba cetak biru yang akan datang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement