Selasa 29 Dec 2020 17:54 WIB

Tempat Pasien Covid-19 di RS Swasta Bekasi Hampir Penuh

Tempat tidur khusus pasien Covid-19 di RS Swasta Bekasi hanya tersisa 9 persen

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Nur Aini
Petugas medis (kedua kanan) menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) bersama pasien COVID-19 yang berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala) saat kegiatan senam pagi di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/12/2020). Kegiatan senam tersebut rutin dilakukan setiap pagi hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien yang menjalani isolasi.
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Petugas medis (kedua kanan) menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) bersama pasien COVID-19 yang berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala) saat kegiatan senam pagi di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/12/2020). Kegiatan senam tersebut rutin dilakukan setiap pagi hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien yang menjalani isolasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Tingkat keterisian tempat tidur isolasi rumah sakit swasta pasien Covid-19 di Kota Bekasi sudah mencapai 91 persen. Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko Nugroho, menuturkan, dari 1.415 kasur yang dimiliki Kota Bekasi, yang tersisa hanya 136 kasur.

“Sekarang itu tingkat huniannya untuk isolasi pasien Covid-19 sudah mencapai 90 persen lebih, hampir 91 persen. Jadi, praktis hanya tersisa 9 persen dari daya tampung yang ada,” kata Eko saat dihubungi wartawan, Selasa (29/12).

Baca Juga

Eko mencontohkan, untuk rumah sakit yang memiliki kapasitas kasur sebanyak 125 bed, kini hanya tersisa 5 tempat tidur. Hal itu mengakibatkan pasien baru akan kesulitan mencari tempat isolasi.

“Rumah sakit besar itu sisa dari yang dia punya 125 bed, sekarang cuma punya sisa paling 5 bed. Jadi praktis sudah betul-betul susah nyarinya untuk teman-teman yang membutuhkan nantinya,” ujar dia.

Di samping itu, kapasitas ruang Intensive Care Unit (ICU) yang tersedia di Kota Bekasi juga hanya tersisa kurang dari 10 persen saja. Dari total ICU yang ada yakni 81 unit, kini sudah terpakai 73 unit. “Nah ini sisanya cuma 8. Jadi 10 persen saja tidak sampai,” ujarnya.

Eko mengharapkan masyarakat Kota Bekasi dan wilayah tetangga dapat mengubah sikap terkait kesadaran mereka terhadap Covid-19. Dia menyebut fakta dan angka telah membuktikan bahwa Covid-19 semakin naik. 

Meski dalam waktu dekat pemerintah telah menyebut masyarakat sudah siap divaksinasi, namun penerapan protokol kesehatan tetap penting untuk diterapkan.

“Ada yang cara kita yang salah menyikapi Covid-19 di 2020. Faktanya adalah angka Covid-19 bukan semakin turun, tapi malah naik,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement