REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah mengkaji usulan lockdown (penutupan) terbatas di beberapa titik keramaian saat malam Tahun Baru 2021. Penutupan terbatas itu diusulkan di Malioboro, Tugu dan Titik Nol Kilometer oleh DPRD DIY.
"Saat ini kami sedang mengkaji tentang usulan penutupan. Selama ini tim satgas sudah mengkaji tentang penataan arus lalu lintas selama perayaan Natal dan Tahun Baru, termasuk tata cara untuk mengurai kemacetan dan kerumunan," kata Heroe kepada wartawan, Selasa (29/12).
Heroe menjelaskan, ada beberapa alternatif kebijakan yang sedang dikaji terkait penutupan di titik keramaian di Kota Yogyakarta ini. Hal itu mulai dari penutupan terbatas hanya pada waktu tertentu, mekanisme buka tutup, penutupan akses khusus untuk kendaraan dan penutupan untuk arus masyarakat yang masuk dalam kawasan tersebut.
"Yang kesemuanya tetap ikut menjalankan Instruksi Gubernur (DIY Nomor 7/INSTR/2020 tentang Penegakan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 pada Saat Nataru 2021) bahwa menutup aktivitas pada jam 22.00 WIB," ujarnya.
Heroe menyebut, pihaknya harus mempersiapkan segala aspek terkait konsekuensi sebelum menerapkan lockdown terbatas. Sebab, titik keramaian yang diusulkan ditutup tersebut merupakan kawasan utama di Kota Yogyakarta dan selalu menjadi pilihan utama bagi sebagian wisatawan dan masyarakat untuk dikunjungi.
Menurutnya, akan ada limpahan arus pada ruas jalan lainnya jika kawasan Tugu, Malioboro, Titik Nol Kilometer hingga Alun-alun Utara ditutup di malam tahun baru. Hal itu termasuk aktivitas masyarakat yang juga berpotensi bergeser ke tempat lain.
"Oleh karena itu, saat ini kita sedang mengkajinya untuk (lockdown terbatas) itu," ujarnya.