REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Staf Ahli Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr. Makhyan Jibril Al-Farabi mengungkapkan, sekitar 85 persen tenaga kesehatan (nakes) di 145 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jatim yang terlibat menangani pasien terjangkit virus tersebut. Artinya, kata dia, ketika rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 membutuhkan tenaga kesehatan tambahan, bisa mengajukan ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk merekrut tenaga kesehatan yang saat ini belum terlibat menangani pasien Covid-19.
"Ini kan masih ada kesempatan. Artinya untuk bisa mereka ikut merawat Covid-19 rumah sakit-rumah sakit rujukan bisa merekrut mereka. Yang tahu kebutuhan kan rumah sakit masing-masing. Kalau butuh mereka bisa mengajukan asalkan sudah ada hitung-hitungannya," ujar Jibril dikonfirmasi Republika, Selasa (29/12).
Jibril menjabarkan, di Jatim terdapat sekitar 3.675 dokter umum. Sedangkan yang saat ini terlibat penanganan Covid-19 baru 1.903 dokter.
Kemudian, Jatim juga memiliki 380 dokter paru, dan yang saat ini terlibat merawat pasien Covid-19 baru 241 dokter. Selanjutnya dokter penyakit dalam di Jatim ada 868 orang, dan yang terlibat baru 486 orang. Selanjutnya dokter anestesi di Jatim sebanyak 586 orang, dan yang terkibat merawat pasien Covid-19 baru 290 orang.