Selasa 29 Dec 2020 20:08 WIB

BGS: Terawan Sudah Menuliskan Catatan Emas

Menkes memuji kontribusi dan kerja keras Terawan yang telah membantu Kemenkes.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto: Antara/BPMI Setpres/Muchlis Jr
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budi Gunadi Sadikin (BGS) resmi menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/12) pekan lalu. Saat serah terima jabatan, Menkes memuji kontribusi dan kerja keras Terawan yang telah membantu Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

BGS sebagai perwakilan pemerintah dan bagian dari Kemenkes menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya untuk Terawan. "Kontribusi dan kerja keras dokter Terawan di masa menjabat sebagai menkes sudah membantu membangun Kemenkes dan juga mempersiapkan Kemenkes dalam menghadapi pandemi ini," ujarnya saat upacara virtual serah terima jabatan Menkes, Selasa (29/12).

Baca Juga

Lebih lanjut, dia berterimakasih Terawan yang telah menorehkan tinta emas di buku sejarah Kemenkes. BGS menilai Terawan sudah menuliskan catatan emas yang sangat menarik dan membanggakan ketika dibaca, baik oleh dirinya maupun generasi sesudahnya.

Kini, ia melanjutkan menuliskan tinta emas bagi Kemenkes dan berharap bisa menjadi bukti sejarah kehidupan Kemenkes yang memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.  "Selamat bertugas dok, saya yakin sekali dokter (Terawan) bisa terus memberikan darma baktinya ke seluruh masyarakat Indonesia. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain," ujarnya.

Kini target BGS dalam jangka pendek adalah seperti yang ditugaskan presiden Joko Widodo yaitu untuk memastikan bahwa program vaksinasi bisa dijalankan. Kemudian meneruskan yang sudah dimulai oleh Terawan dan juga memastikan bahwa dirinya bisa melaksanakan program mengatasi pandemi Covid-19 yang sebelumnya telah dimulai Terawan.

"Mohon terus dukungannya pak Terawan. Salam dari kita semua dan sekali lagi terimakasih," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement