REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyakini keputusan FIFA menunda Piala Dunia U-20 dari 2021 ke 2023 akan membuat persiapan Indonesia selaku tuan rumah semakin matang. Meski Piala Dunia U-20 ditunda, Muhadjir mengatakan, pemerintah pusat dan daerah akan terus melakukan persiapan infrastruktur stadion dan lapangan latihan.
“Para menteri, kepala daerah, dan juga pihak-pihak terkait seperti PSSI dan dinas olahraga provinsi yang menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 telah sepakat dan berkomitmen akan terus melakukan persiapan dengan sebaik-baiknya dan tentu semakin dimatangkan," kata Muhadjir dalam siaran persnya, Selasa (29/12).
Muhadjir mengatakan, dengan keputusan penundaan tersebut maka realokasi anggaran pun menjadi hal yang perlu dipertimbangkan. Ketentuan terkait realokasi anggaran akan disiapkan melalui penyempurnaan regulasi Inpres Nomor 8 tahun 2020 tentang Dukungan Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup tahun 2021 dan Keppres Nomor 9 tahun 2020 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup tahun 2021.
Sedangkan anggaran pemeliharaan infrastruktur dan stadion nantinya akan menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selama satu tahun ke depan atau hingga Desember 2021. Selanjutnya mulai Januari 2022 anggaran pemeliharaan akan menjadi tanggung jawab masing-masing pemerintah daerah.
FIFA pada 24 Desember 2020 lewat laman resminya mengumumkan pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. Meski begitu, Indonesia tetap ditunjuk sebagai tuan rumah untuk edisi 2023. Namun, pemerintah hingga saat ini masih menunggu surat atau pemberitahuan resmi dari FIFA terkait pemunduran penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.