Rabu 30 Dec 2020 08:45 WIB

2021, Kemenhub Maksimalkan Anggaran Rp 45 Triliun

Arah penyusunan RKAP 2021 mendukung percepatan pemulihan ekonomi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pada 2021 akan memaksimalkan anggaran yang sudah dialokasikan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pagu anggaran yang ditetapkan untuk Kemenhub pada 2021 mencapai Rp 45,66 triliun.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pada 2021 akan memaksimalkan anggaran yang sudah dialokasikan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pagu anggaran yang ditetapkan untuk Kemenhub pada 2021 mencapai Rp 45,66 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pada 2021 akan memaksimalkan anggaran yang sudah dialokasikan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pagu anggaran yang ditetapkan untuk Kemenhub pada 2021 mencapai Rp 45,66 triliun. 

“Kombinasi pendanaan dari modal syariah, SBSN, KPBU, dan lainnya jadi lengkap selain rupiah murni kita juga mendapatkan dana lain, pinjaman lain baik langsung maupun tidak langsung,” kata Budi dalam konferensi video, Rabu (23/12). 

Baca Juga

Budi menjelaskan, arah penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) pada 2021 dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial. Dia mengatakan, alokasi terbesar menurut jenis belanja yakni modal infrastruktur yaitu Rp 23,66  triliun. Angka tersebut merupakan 51,83 persen dari pagu anggaran yang disediakan. 

Sedangkan alokasi menurut sumber pendanaan berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 5,66 triliun. Lalu dari pinjaman dan atau hibah luar negeri sebesar Rp 801,11 miliar, dan dari Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha pada 2021 sebesar Rp 246,74 miliar untuk pembangunan dan pengoperasian Kereta Api (KA) Makassar-Parepare. 

Budi memastikan, Kemenhub tetap berkomitmen dalam melaksanakan dan melanjutkan berbagai pembangunan infrastruktur seperti terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandara. Dia menegaskan hal tersebut tetap akan dilakukan meski Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement