REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Mantan peneliti intelijen Inggris yang mengabdi pada Uni Soviet, George Blake meninggal dunia di Moskow pada usia 98 tahun. Ia mengkhianati komunitas intelijen Inggris dengan menjadi mata-mata untuk Uni Soviet.
Pada Rabu (30/12) The Jerusalem Post melaporkan Blake lahir di Belanda dengan ibu Protestan dan ayah Yahudi Sefardim. Ayahnya berperang untuk Inggris di Perang Dunia I, ia pindah ke Inggris selama Perang Dunia II.
Blake direkrut komunitas intelijen Inggris dan ditawari menjadi mata-mata untuk Uni Soviet. Ia mengkhianati ratusan agen hingga ditangkap pada 1960. Sebelum melarikan diri ke Moskow ia menjalani enam tahun dari vonis 42 tahun penjara.
Putin puji Blake
Presiden Rusia Vladimir Putin memuji Blake yang meninggal pekan lalu. "Seorang profesional dengan keberanian luar biasa dan panjang umur," kata Putin.
Berdasarkan biografi yang dirilis tahun 2013 Blake mengaku ia tidak mengidentifikasi dirinya sebagai orang Yahudi tapi latar belakang Yahudi memainkan peran besar dalam hidupnya. Ayahnya, Albert Behar merahasiakan keturunan Yahudi yang baru diketahui menjelang kematiannya pada tahun 1936.