REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT lebih dekat dengan manusia daripada urat lehernya, untuk itu, pada dasarnya, Allah mudah terhubung dengan manusia.  

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandahlawi, mengatakan hubungan ini tampak nyata dalam sholat. "Amalan sholat menampakan ketaatan dan kehambaan," kata Syekh Zakariyya dalam kitabnya, Fadilah Haji.  

Oleh karena itu, kata Syekh Zakarriya, semua perkara dalam sholat merupakan tempat perwujudan hubungan ini. Dengan penuh kewibawaan, ketenangan, dan memakai pakaian yang pantas serta penuh adab menghadap Allah SWT. 

Hubungan itu misalnya, setelah mengambil air wudhu, mula-mula dengan penuh ketenangan mengangkat tangan sampai ke telinga sambil mengikrarkan kehambaan dirinya dan mengagungkan Allah SWT. Kemudian bersedekap, kemudian sambil menundukkan kepala hendaknya dia mengagungkan Allah SWT. 

"Selanjutnya, sambil meletakkan kepala di atas tanah, seorang hamba menunjukkan ketaatan dan kelemahannya, dan lidahnya selalu mengikrarkan kebesaran Allah SWT," katanya. 

Dalam sholat jangan sampai ada perkataan maupun perbuatan yang bertentangan dengan kebesaran Allah SWT atau bertentangan dengan pengakuannya. Semakin banyak ketenangan  dalam mengerjakan perkara-perkara ini, akan semakin dekat dengan Allah SWT.  

"Oleh karena itu, berangkat sholat dengan berlarian dimakruhkan, memasukkan jari jari satu tangan ke dalam jari-jari tangan yang lain ketika duduk menunggu sholat juga makruh, menyembunyikan jari dalam sholat juga makruh," katanya. 

Dan selain itu melirik kesana kemari juga dimakruhkan, memakai pakaian yang tidak sopan juga makruh. Sholat akan batal bila dia bicara dan bila wudhu batal sholatnya juga batal.   

Ikuti Whatsapp Channel Republika