Rabu 30 Dec 2020 21:26 WIB

Singapura Mulai Vaksinasi Tenaga Kesehatan

Ini menandai dimulainya salah satu program inokulasi pertama di Asia melawan pandemi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Gita Amanda
 Seorang pekerja medis menunjukkan kepada media vaksin Pfizer-BioNTech. Singapura akan menjadi negara pertama di Asia yang memulai vaksinasi Covid-19.
Foto: EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Seorang pekerja medis menunjukkan kepada media vaksin Pfizer-BioNTech. Singapura akan menjadi negara pertama di Asia yang memulai vaksinasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura mulai memvaksinasi petugas kesehatan dengan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech pada Rabu (30/12). Ini menandai dimulainya salah satu program inokulasi pertama di Asia untuk melawan pandemi.

Sarah Lim, perawat berusia 46 tahun, dan Kalisvar Marimuthu, dokter penyakit menular berusia 43 tahun termasuk di antara lebih dari 30 staf di Pusat Penyakit Menular Nasional Singapura yang divaksinasi. Mereka bakal disuntik vaksin dosis kedua pada 20 Januari.

Baca Juga

“Vaksin telah berhasil membuat pandemi bertekuk lutut sebelumnya. Jadi saya berharap vaksin ini bisa melakukan hal yang sama,” kata Marimuthu dalam catatan sambutan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Singapura, seperti dilansir dari Reuters.

Untuk menunjukkan vaksin tersebut aman, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long mengatakan dia dan rekan-rekannya akan termasuk di antara penerima suntikan awal. Lee menyebut vaksinasi menandai babak baru dalam perjuangan negaranya melawan pandemi. "Vaksin adalah kunci untuk hidup di dunia (dengan) Covid-19. Tapi masih perlu waktu sebelum badai ini berlalu," kata Lee.

Singapura adalah negara pertama di Asia yang menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech. Mereka pun telah menandatangani perjanjian pembelian di muka serta membayar panjar lebih awal untuk beberapa kandidat vaksin lainnya, termasuk yang dikembangkan Moderna dan Sinovac. Diperkirakan akan ada dosis vaksin yang cukup untuk 5,7 juta orang pada kuartal ketiga 2021.

Singapura terbilang menjadi negara yang berhasil menangani pandemi Covid-19. Meski melaporkan lebih dari 58 ribu kasus, tapi warga yang meninggal akibat terinfeksi sangat kecil, yakni 29 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement