REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meresmikan gedung Islamic Center di Arjowinangun, Kedungkandang, Rabu (30/12). Saat ini proyek pembangunan gedung dengan luas 10.498,37 meter persegi tersebut masih berada pada tahap satu.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, rencana awal pendirian gedung Islamic Center sebenarnya untuk menjadi asrama haji, tempat manasik dan sejenisnya.
Namun berdasarkan informasi pemerintah pusat, Malang ternyata belum direncanakan menjadi embarkasi haji. "Maka ketika itu dilakukan, maka mesti saya punya keyakinan itu nggak ada gunanya," kata Sutiaji di Gedung Bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Rabu (30/12).
Gedung Islamic Center akhirnya lebih ditunjukkan untuk memfasilitasi organisasi keagamaan, kemasyarakatan dan sebagainya. Beberapa di antaranya seperti kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Wakaf Indonesia (BWI), Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan lain-lain. Bahkan, Pemkot Malang telah menerima pengajuan pendirian layanan imigrasi dan kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Islamic Center.
Sutiaji berharap layanan Polsek dan Koramil Kedungkandang juga dapat dipindahkan di Islamic Center. Sebab, menurut dia, kantor dua lembaga ini kurang representatif sehingga diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas di Islamic Center. "Ini diharapkan bisa digeser kalau dibolehkan," ucap Sutiaji.
Selain gedung Islamic Center, Pemkot Malang juga meresmikan jembatan Kedungkandang dan gedung bersama di kawasan Balai Kota Malang. Sutiaji berharap, keberadaan jembatan Kedungkandang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Sementara untuk kantor bersama diharapkan mampu meningkatkan layanan untuk masyarakat.
Gedung bersama akan difungsikan untuk memberikan layanan administratif untuk masyarakat. Pasalnya, sarana dan prasarana ini akan diisi kantor Bapedda,
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) dan Satpol PP. "Plus dokumen aset di BKAD sangat penting, kemarin ruangan //nggak// ada. Di lantai dua, //Insya Allah// (ada) satu ruangan," ucap Sutiaji.