Kamis 31 Dec 2020 10:32 WIB

AS Selidiki Motif Konspirasi Teori di Pengeboman Nashville

Pelaku bom Nashville pernah mengungkap dukungan pada konspirasi teori

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Sebuah kendaraan hancur dalam ledakan Hari Natal tetap berada di jalan Selasa, 29 Desember 2020, di Nashville, Tenn. Para pejabat telah menyebut Anthony Quinn Warner yang berusia 63 tahun sebagai orang di balik pemboman di mana dia terbunuh, tetapi motif tetap sulit dipahami.
Foto: AP Photo/Mark Humphrey
Sebuah kendaraan hancur dalam ledakan Hari Natal tetap berada di jalan Selasa, 29 Desember 2020, di Nashville, Tenn. Para pejabat telah menyebut Anthony Quinn Warner yang berusia 63 tahun sebagai orang di balik pemboman di mana dia terbunuh, tetapi motif tetap sulit dipahami.

REPUBLIKA.CO.ID, NASHVILLE -- Penyidik mencoba mencari tahu apakah konspirasi teori yang memotivasi pengeboman di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (AS). Polisi masih mencari tahu mengapa Anthony Quinn Warner meledakkan bom di Hari Natal.

Tersangka disebut pernah mengungkapkan dukungannya pada teori-teori tanpa dasar dan berkemah untuk memburu alien. Polisi juga mencari tahu apakah bom yang menewaskan tersangka dan melukai tiga orang lainnya itu dipicu teori konspirasi seputar jaringan 5G.

Baca Juga

Pada Kamis (31/12), BBC melaporkan catatan pidana tersangka yang berusia 63 tahun itu hanya dakwaan kepemilikan ganja pada tahun 1978. Tapi ia pernah dilaporkan membuat pernyataan mengenai 'manusia kadal'.

Sebuah teori konspirasi yang mengklaim politisi dan selebriti seperti Justin Beiber dan Barack Obama adalah alien yang ingin mengambilalih bumi. Warner meledakan mobil vannya di depan gedung perusahaan telekomunikasi AT&T.

Ledakan itu menganggu jaringan komunikasi di Tennessee dan empat negara bagian lainnya. Warner yang bekerja di sektor IT satu-satunya orang yang tewas dalam ledakan tersebut.

Pada Rabu (30/12) kemarin, polisi mengungkapkan pada tahun lalu kekasih tersangka, Pamela Perry, pernah melapor pada pihak berwajib, Warner merakit bahan peledak di trailernya. Pekan ini penyidik mengatakan Warner 'tidak pernah masuk radar' mereka.

Usai pernyataan Perry, petugas mendatangi rumah Warner tapi ia tidak menjawab. Polisi meninggalkan rumah tersebut karena 'mereka tidak melihat bukti kejahatan dan tidak memiliki wewenang untuk masuk'.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement